My Blog Viewers :)

Kamis, 11 Desember 2014

cinta itu bukan hanya tentang kemarin tapi tentang kini dan nanti

Membalas yang serupa, atau yang lebih daripadanya mental buruk yang masih kita simpan, penanda hati yang mulai membusuk.  Membalas sepadan, atau lebih menyakitkan, ide siapa ini? padahal pengajaran rabbani mengajarkan kita "Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik" (QS 41:34).  Membalas perlakuan serupa atau lebih menyakitkan baginya hanya menempatkan diri kita dalam tingkatan yang sama rendahnya.  Bila disakiti dan didzalimi oleh saudara seiman, hak saudara kita tetap lisan yang baik penuh keindahan.  Ucap Nabi saw, amal kita diperlihatkan pada Allah setiap senin dan kamis dan Allah mengampuni hamba-Nya yang dia kehendaki, kecuali diantara dia dan saudaranya ada permusuhan, Allah berfirman: "tangguhkanlah dari kedua orang ini hingga berdamai" (HR Muslim).  

Imam As Sya’bi dicela, jawabnya "bila engkau berbohong, semoga Allah mengampunimu, namun bila engkau benar, semoga Allah mengampuniku".  Sungguh syaitan bersemayam dalam tindakan kasar kepada sesama dan kata kasar buruk yang terucap tak pernah akan membawa kebaikan, tanpa kita sadari amal kita dibakar habis api hasud, meninggalkan debu yang kelak disapu angin waktu.  Lebih parah lagi amal kita sudah disita ghibah dan kata-kata kasar, meninggalkan kita hutang dosa yang kelak dibayar dengan pahala kita. Jadilah pemaaf, jadilah orang yang bertanggung jawab atas diri kita, bukan pelaknat dan karenanya kita dicatat sebagai yang terlaknat.  Saat perang Uhud, banyak kaum sahabat Rasulullah syahid, Rasul sendiri bersimbah darah, giginya, dan kesedihan tampak darinya.  Saat itu sebagian sahabat yang berkata kepada Rasulullah, "ya Rasulullah, berdoalah untuk kebinasaan orang-orang musyrik" dengan lirih menahan sakit, beliau jawab, "tidak, aku bukan tukang laknat, sesungguhnya aku diutus sebagai pembawa rahmat" (HR Muslim).  biarlah orang lain bertindak dzalim, dia punya bagiannya sendiri maka tugas kita hanya menasihati bukan mencela atau melaknati.  Memberikan keterangan bukan membalas yang sepadan, menampilkan kebaikan bukan justru lebih menyakitkan.  Hanya dari yang mulia hatinya orang bisa mengambil tauladan karenanya tersebarlah Islam, dan mulialah agama.  Mungkin akal, bisa diajar dengan dalil namun hati, hanya dengan akhlak bisa diambil. Selalulah bersikap mulia Allah tak pernah alpa :)

syukur itu dicari sabar itu dijalani

"..syukur itu dicari sabar itu dijalani.."

Kita akan terus menerus diuji sampai ikhlas dan itu artinya sampai kita kembali kepada Allah.  Maka surga mungkin bagi pemilik kesabaran, tentunya dengan keridhaan Allah baginya.  Ingat bahwa yang beramal buruk dan beramal baik semua diuji, mudah-mudahan ini ujian naik kelas bukan ujian penanda teguran (Aamiin).  Maka memintalah pada Allah karena Allah senang dipinta.  Pujian lebih berbahaya dari celaan karena ia lebih banyak menjatuhkan.  Selama kita masih membuka diri untuk terus belajar, maka kita insyaAllah masih di jalan yang benar.  Kebenaran itu hanya satu dan itu adalah Islam, itu sudah maklum, namun puncak ilmu tidak ada, diatas yang berilmu ada yang lebih alim.  Maka selama berada di jalan Islam, kita berjalan di jalan kebaikan , istiqamah di dalamnya dalam belajar, buang jauh rasa puas dan cukup.  Mengilmui ilmu itu perlu ilmu, berbagi ilmu pun perlu ilmu, maka jangan berhenti, jangan menyerah, ilmu itu jalan Islam.  

Jadilah pembelajar, maka mendadak semua bisa jadi gurumu, yang buruk jadikan contoh, sedang yang baik bisa ditiru.  Jadilah pembelajar, maka celaan jadi pecutan dan pujian jadi peringatan,  jadilah pembelajar, maka kebijakan dan keluasan pikir jadi panduan.  Naiknya ilmu disertai naiknya iman, dan hilangnya angkuh takabur, sedang sombong hanya menghalangi ilmu, dan iman jadi terkubur.  tetaplah merasa bodoh, senantiasa belajar, dia yang cerdas, tak pernah merasa pintar.


inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun

"inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun" bahwa Allah pencipta kita dan darinya kita berasal, dan hanya kepada Allah kita akan dikembalikan..

"inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun" bahwa karena Allah kita beramal, dan kepada Allah kita mempersembahkan yang terbaik ..

"inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun" bahwa kita berasal dari-Nya dan kembali pada-Nya, apa alasan kita untuk memakai hukum selain-Nya?

"inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun" bahwa semua adalah pemberian-Nya, dan akan diambil kembali oleh-Nya..

"inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun" bahwa tak ada yang lebih penting dari-Nya, dan apa yang Dia pentingkan tak pernah remeh..

"inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun" semua milik-Nya, adapun kenikmatan yang kita rasa, itu atas izin-Nya dalam jangka tertentu..

"inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun" bagi-Nya semua ringan, tapi siapa yang bergantung pada-Nya, dia lebih berat dari gunung Uhud.

"inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun" semua akan kembali kepada-Nya, maka berserahlah kepada-Nya, semua akan lebih mudah

"inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun" semua kita bakal mayyit, lantas apa yang perlu disombongkan ?

"inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun" semua akan ditanyai olehnya, entah nikmat entah maksiat, entah taat entah jahat, pilihlah sesukamu!

"inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun" bersabarlah dengan apa yang Allah wajibkan, kelak Dia mengganjarnya saat engkau kembali pada-Nya.

"inna lillahi wa inna ilaihi raajiuun" sesiapa yang perhatikan kewajiban dari Allah, tak ada kekhawatiran saat dia kembali kepada Allah..

"dia berhijab, tapi..."

kalau ada orang berhijab tapi masih maksiat juga, nasihatilah dia tinggalkan maksiat, tanpa bawa-bawa hijabnyaBila ada orang baik tapi belum berhijab juga, nasihati dia berhijab agar bertambah kebaikannya.  Ucapkan selalu kata-kata yang mengilhami manusia untuk taat, bukan kata-kata yang justru menyakiti tak membuat semangat.  Bila belum bisa berhijab, jangan engkau cela saudaramu yang berhijab dengan mencari-cari kesalahannya, salah ya salah, hijab ya hijab.  Bila engkau belum berhijab dengan alasan hijab belum tentu baik maka sebaiknya engkau mencontohkan, bisa berhijab dan baik.  Lagipula tiap manusia berdosa, lihatlah hijab sebagai upaya menjauhi dosa lihat kebaikan sebagaimana adanya, tanpa ditambahi celaan.  

"dia berhijab, tapi..."
sadarkah engkau, "tapi" disini dari syaitan? darinya engkau mencoba mencari-cari kesalahan saudarimu.  lihatlah hijab sebagai pemenuhan kewajiban pada Allah, setidaknya dia sudah takut pada Allah, ingin dekat Allah, ingin jadi kekasih Allah.  Bila engkau sudah berhijab, jangan tinggalkan saudarimu yang masih dalam perjalanan, bimbing, tuntun, teladankan yang baik dan benar.  jadikan hidayah Allah yang engkau dapatkan dengan berhijab menjadi jalan hidayah bagi saudarimu juga untuk berhijab, dengan cara teladan.  dan bila engkau sudah berhijab lalu dicela, tak perlu engkau balas, jangan jadi pikiran ingat niatmu dari dasarnya, "semua karena Allah".

dan bila maksiatmu dikaitkan dengan hijabmu, perbaiki maksiatmu, agar tak lagi ada alasan baginya untuk tidak mencontoh dirimu berhijab
hijab adalah ketaatan, Allah akan hargai prosesnya walau belum sempurna, terus belajar sempurnakan berhijab, Allah pasti memudahkan.  hijab itu ketaatan, tak akan berubah walau dicela tentang maksiat, semua orang punya, wajib berhijab tak menunggu bebas dosa.  yang kita khawatirkan hanya satu  : saat ajal datang, kita masih beralasan tidak berhijab, sementara malaikat Izrail tak menerima alasan.  orang maksiat wajib berhijab, orang taat wajib berhijab, malah berhijab itu sudah menjauhi maksiat, dan akan dimudahkan Allah makin taat.  amal baik boleh terlihat namun bagus bila disembunyikan, karena sangat sulit mencari ikhlas dalam keramaian.  khawatir terselip bangga atas pujian, ataupun marah karena celaan, perkara merusak niat dan amalan, atau bukan pada Allah dia ditujukan.

syaitan lebih lincah menyusup daripada udara merusak keseluruhan amal bahkan sebelum diperbuat.  Alangkah deras dan licik bisikan tarikan nafsu dunia kadang dia menang kadang kita bisa mengemudinya.  kita memang tidak sempurna, namun bukan berarti tak ada usaha, perbaikan niat itu harus senantiasa, tak selesai sampai ajal tiba.   Amal baru bernilai dengan niatan yang baik dan hanya yang murni yang layak naik.  In shaa Allah....

Cinta karena Allah (?)

Bilang "cinta karena Allah" namun tanpa kejelasan kapan menikah adalah maksiat yang nyata dan jelas-jelas bakal mengundang fitnah.  Ungkapan "cinta karena Allah" hanya pantas diucap selepas akad, setelah menikah barulah ungkapan ini menjadi berarti bernilai. Seorang lelaki harusnya bisa menahan kata-kata, mengumbar janji, semua sayang, rindu, curah rasa, biarlah selepas akad baru diungkap.  Karena wanita lemah telinganya, mudah terbuai oleh kata-kata, Sebelum menikah jangan banyak umbar janji dan janji tanpa nyata.  Ingat-ingat ta'aruf bukan modus pacaran syariah, ta'aruf tak berarti boleh bertingkah seperti sudah menikah.

Masa depan tiada yang bisa menjamin, tiada yang pasti.  Maka cintailah seperlunya, sayangilah secara semestinya

Tak perlu mengumbar kata, buktikan saja setelah menikah, tidak perlu mengumbar rasa, ada banyak waktu setelah menikah. Jodoh bukannya didekatkan dengan janji, tapi dengan doa dan ketaatan, kalau memang serius kearah kebaikan, jangan mulai dengan dosa :)


Tentang TOLERANSI

"...toleransi itu memahami bukan mengakui, membiarkan bukan membenarkan apalagi ikut memakai atribut agama lain, itu bukan ajaran Islam.."

Renungkan sabda Nabi Muhammad "siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka" (HR Abu Dawud, Ahmad)Berkenaan hadits ini, Ibnu Taimiyah menulis "minimal, hadits ini menetapkan adanya keharaman meniru-niru ahlu-kitab (nasrani-yahudi), meskipun pada dzahirnya (dapat) menjdikan kafir orang yang meniru-niru kepada mereka".  Apa maksudnya bertasyabbuh? ialah meniru-niru dan menyerupai, baik dalam niat keyakinan ataupun dalam amal perbuatan yang tampak.  Menurut Al-Munaawiy dalam kitab Faidlul-Qadiir, meniru-niru ini termasuk keyakinan dan kehendak, maupun ibadah atau kebiasaan, dalam praktik modern, meniru-niru ini bisa jadi memakai benda khas, atau kebiasaan khas seperti kalung salib, V-Days, tahun baru, dll.  Atau dalam bulan-bulan ini, berpakaian ala sinterklas, mengucap selamat natal, dan semisalnya ini semisal toleransi kebablasan.  Padahal toleransi cukup hanya biarkan penganutnya laksanakan ajarannya, bukan malah ikut dan larut dalam keyakinan dan ibadah mereka.

A : Bagaimana bila bekerja diharuskan memakai atribut khusus natal? 
B : dalam kondisi apapun, tidak ada tawar menawar akidah :) .

A : yang penting kan hatinya tetap iman, walau luarnya pake topi sinterklas. 
B : meniru-niru bukan hanya urusan hati tapi juga urusan amal

A : demi cari makan buat anak dan istri
B : justru itu, memberi makan anak istri harus dengan cara yang baik :)

A : non-Muslim juga pake peci dan ucap salam pas lebaran
B : mereka nggak punya syariat, kita punya, tuntunannya dari nabi lengkap

A : tapi itu kan cuma pakaian, bukan aqidah
B : makanya, cuma pakaian kan, kenapa harus dipaksa-paksain ke Muslim untuk pakai?

A : tapi itu kan cuma pakaian?!
B : kalau pakaian sehari-hari sih ok, ini pakaian sudah khas, khas perayaan natal, maka jelas hukumnya

Masih nekad juga dan anggap enteng meniru-niru ini (tasyabbuh)? coba simak hadits berikut ini : Sabda Nabi "kamu akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu ikut memasukinya.  Para sahabat lantas bertanya, "apakah yang anda maksud orang-orang Yahudi dan Nasrani, ya Rasulullah?"
Nabi saw menjawab pertanyaan sahabat "siapa lagi (kalau bukan mereka)?" (HR Bukhari)

Yang namanya godaan itu ya dari kecil, nggak langsung gede, penyimpangan itu dari yang kecil yang jadi membesar tanpa sadar.  toleransi itu sederhana "bagimu agamamu, bagiku agamaku" :)

Selasa, 30 September 2014

PT. Surveyor Carbon Consulting Indonesia

PT. SURVEYOR CARBON CONSULTING INDONESIA is one of coal and mineral services company in Indonesia. PT. Surveyor- CCI is providing full services in mining solution to support multi user suply chains, thereby reducing variability, maximizing throughput and reducing demurage.

HISTORY & BRIEF OF SHAREHOLDER
PT. Surveyor Carbon Consulting Indonesia (SCCI) is a subsidiary of PT Surveyor Indonesia (PTSI), an Indonesian state owned enterprise, who has a significant business activity in independent assurance in Indonesia.  SCCI was established in 2002, a joint venture company between PT Surveyor Indonesia (PTSI) and the CCI holding Limited (CCI) of Australia with 50:50% shares.  The CCI Holding Group Carbon Consulting International Pty Ltd, a wholly owned subsidiary, certifies 50% of Australia's coal export is a leading supplier of technical services to the Australian coal mining industry.  Originally, the activity business of SCCI is quite similar with CCI of Australia especially as a corporate company for coal and mineral comodities.

On July 2007, CCI holdings limited had been acquired by Bureau Veritas (BV) of France then 50% of SCCI share was owned by Bureau Veritas, founded in Antwerp, Belgium in 1828.  As of February 2011, 50% share of Bureau Veritas has been released to PT Surveyor Indonesia therefore PT Surveyor Indonesia was fully owned 100% of SCCI's share.  Currently, SCCI activity business are wide developed not only for coal but also mineral, SCCI welcomes the challenge of introducing its global expertise in technical services to the Indonesian coal and mineral mining industry and to your company as our valued customers.

SCCI's analytical capabilities included major analytical instrument and partia list analytical such as :
  • Atomic Absorption Spectrophotometer
  • X-Ray Fluorescence (Subcontracted)
  • Proximate Analyzer Instrument (Moisture, ash and volatile matter)
  • Ultimate Analysis (moisture, ash, sulfur, carbon, hydrogen, Nitrogen, oxygen by difference)
  • Bomb Calorimeter Instrument
  • Fusion Temperature Instrument
  • Free Sweeling Index Instrument
  • Plastometer Instrument
Head Office :
PT. SURVEYOR CARBON CONSULTING INDONESIA
Menara Bidakara 2, 3rd floor Unit 01 & 03A
jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 71-73, Jakarta 12870-Indonesia
ph. (+62 21) 2906 9423, Facs (+62 21) 2906 9422


PT SCCI'S OPERATION :
Samarinda
Jalan Basuki Rahmat no. 4 Samarinda 75121, East Kalimantan, Kalimantan Indonesia
Ph (+62 541) 734 000, 748 226, facs. (+62 541)739 000

Banjarbaru
Jalan Ahmad Yani Km 30 Kel. Guntung Payung Kec. Landasan Ulin-Kota Banjarbaru (Seberang PROBESCO Gunung Payung)
Ph (+62 511) 478 5367 and (+62 541) 478 5369

Palembang
Kompleks Ruko and Pergudangan
Jalan Tembus Terminal Alang-Alang Lebar Blok AB No. 09-10 Km. 9, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Palembang 30154, South Sumatera, Indonesia
Ph. (+62 711) 564 5155, Facs. (+62 711) 564 5156

Berau
Jalan Harm Ayoeb No. 200, RT 13, Sei Bedungan (Front of Pasar Induk) Tanjung Redeb, Berau, East Kalimantan, Indonesia.
Ph (+62 554) 202 0099, Facs (+62 554) 202 0097

Kamis, 11 September 2014

an Amazing Experienced Job

Assalamu'alaikum wr.wb

Hey, untuk postingan kali ini aku bakalan share tentang pengalaman aku di tempat kerja, yang semoga bisa menambah inspirasi bagi kita semua. aamiin..
oke, kita mulai yaaa ^^

Aku bekerja di sebuah perusahaan jasa analisa batubara di Kota Samarinda sebagai analis di bagian Laboratorium.  Jadi tugasku adalah mengerjakan semua analisa batubara seperti Proximate analisis (Inherent Moisture, Ash Content, Volatile Matter), Total Sulphur, Caloric Value, Ash Fussion Temperatur, AAS, Ultimate analisis dan sebagainya.  Yang ingin aku bagi di tulisan kali ini adalah bukan bagaimana aku menganalisa atau proses analisa tersebut, hhi. Aku ingin share pengalaman ku bertemu dengan banyak klien perusahaan kami dari luar negeri.

Yup guys, seperti yang kalian tahu kalau Indonesia kaya akan sumber daya alam, salah satunya batubara.  So, akan banyak klien baik untuk trading dan sebagainya yang memerlukan jasa analisa batubara untuk menge-check "karakteristik" dari batubara mereka.  Yaa klien untuk batubara gak hanya dari Indonesia, tapi juga dari luar negeri.  Aku sangat bersyukur karena Allah menempatkan aku untuk bekerja di perusahaan tempatku bekerja saat ini, karena aku belajar banyak hal dan banyak bertemu hal-hal baru yang tentunya akan menambah pengetahuan dan wawasanku.  Alhamdulillah juga Allah telah menganugerahkan "sedikit" kelebihan di bidang komunikasi terutama komunikasi menggunakan Bahasa inggris.. Yup aku sangat bersyukur karena ketika kita bekerja, kita tidak hanya dituntut untuk "bisa" di bidang yang sedang kita tekuni semasa kuliah, tapi juga kita harus punya "soft skill" yang akan menunjang karier kita.  Jadi gak akan ada kata sia sia, dan semua sangat terasa saat kita sudah bekerja.  Aku bersyukur saat aku di SMP hingga kuliah aku aktif di Organisasi, Akademik, dan kegiatan ekstrakulikuler lainnya.  Aku sangat bersyukur karena semua kegiatan positif itu membentuk karakter ku sekarang.  Alhamdulillah :)

Saat aku memulai karirku menjadi analis laboratorium, aku pikir pekerjaanku hanya akan menganalisa setiap harinya, ternyata TIDAK! inilah rencana Allah yang selalu indah.  Awalnya aku gak pernah cerita sama Supervisorku bahwa aku aktif melisankan bahasa inggris, namun supervisorku mengetahui kalau aku aktif berbahasa inggris dari beberapa sertifikat lomba yang aku lampirkan saat melamar pekerjaan.  Aku inget banget, klien asing pertama dan yang paling berkesan aku temui adalah MR. ALEX AUFISCHER dari Australia, beliau adalah Manajer Lab di sebuah perusahaan batubara.  Jadilah, supervisor memintaku membantu menjelaskan mengenai proses analisa di Lab dan mentranslate apabila ada beberapa pertanyaan.  and IM VERY EXICITED dengan tawaran itu.  Dan saat Mr. ALEX datang ke LAB jadilah aku TOUR GUIDE dadakan yang menemani beliau dan menjelaskan segala proses di Lab.. X) mulai saat itu, setiap ada klien asing datang berkunjung ke perusahaan kami, alhamdulillah aku diberi kepercayaan untuk mendampingi.  Aku seneng, karena gak semua orang dapat kesempatan seperti aku.  Alhamdulillah...
Dihari dan bulan selanjutnya beberapa klien dari luar negeri yang datang selain mr. Alex adalah mr. Kim Liem, Mr. Bryan dari Korea Selatan, Mr. Jonathan dari Switzerland dan masih banyak lagi yang aku lupa namanya. hihihii... Oh iya, sebelum kedatangan klien biasanya supervisor akan memberitahuku jauh-jauh hari bahwa aku akan kedatangan tamu dari negara ini itu, maksudnya biar aku siap-siap gitu, hehehe.  Yup Guys, persiapan itu penting.. selain persiapan mental dan fisik, aku juga membuka-buka kamus untuk menambah kosakata yang mungkin aku perlukan, selain itu aku juga pasti searching di google mengenai GREETINGS dalam bahasa klienku tersebut.. contoh, misalnya Supervisorku bilang kalau aku bakal kedatangan klien dari korea, aku bakalan menyapa klien ku : "Annyeong haseyo" hhe.. ya hal-hal kecil seperti itu masih aku perhatikan, karena kesan pertama sangat menentukan.. Aku punya kepercayaan jika dari awal kita sudah dapat membuat klien nyaman dengan kita, maka dia akan percaya dan nyaman dengan kita.. dan BENAR! alhamdulillah semua klien luar negeri yang pernah aku temui semua mengatakan senang , hhe.

nah guys, selain MR. ALEX yang merupakan salah satu klien favorite dan paling berkesan buat aku (sedikit info nih guys, mr. Alex tuh orangnya ganteng banget hehehehe beliau juga masih muda dan yang paling penting dia Manajer. wkwkwk hahaha sayang aja beliau bukan muslim *ngarep nih yee hhe) klien yang paling berkesan yang baru aja aku temui tanggal 27 dan 28 Agustus 2014 adalah Mr. Qouw dan Mr. Mou dari CHINA :) ...

Jadi waktu itu tanggal 27 Agustus 2014 supervisor aku pak nur kasan ngasitau aku kalau aku bakalan masuk shift III (pukul 23.00-07.00) Karena ada sample urgent dari klien, dan yang paling penting karena klien itu dari luar negeri (China) jadi memang harus aku yang masuk karena selain menganalisa aku juga harus menjelaskan kepada si klien mengenai beberapa proses analisa, yaaa karena aku bisa "sedikit" berbahasa inggris.. hhe. yaudasih aku sanggupin aja.. akhirnya tanggal 27 Agustus itu aku masuk shift III sama kak Dani buat nemenin aku.  Yaa aku udah siap siap sih dengan searching di Google tentang sedikit Greetings dalam bahasa China, begitu ketemu Mr. Qouw langsung aja aku bilang :" Ni hao.." Eh trus si Mr. Qouw kaget gitu sambil ketawa dikit.. terus aku memperkenalkan diri pake bahasa inggris tentunya.. bahasa inggris si Mr. Qouw baguuuus banget, secara beliau kan kerjanya di Germany, Brazil dan Switzerland gitu lah.. trus kita ngobrol sedikit dan beliau bilang seneng banget ketemu aku karena dia bilang daritadi ga ada yang ngerti dia ngomong apa.. hahaha.. nah berhubung udah jam 2 malam dan semua proses industri harus dihentikan akhirnya aku harus mengantar mr.Qouw dan Mr. Mou balik ke Hotel mereka menginap.. Di perjalanan aku jelasin beberapa lokasi di Samarinda dan beberapa makanan tradisional yang harus mereka coba, kaya Nasi Goreng, Mie Goreng dan Nasi kuning.. dan Mr. Qouw bilang bahwa dia ga bisa makan makanan yg bercampur gitu..
nah disela-sela perbincangan si Mr. Mou ada nanya sama Mr. Qouw pakai bahasa china yang intinya kenapa aku menutup kepalaku? (*berjilbab) karena Mr. Mou ini belum tau kalau ada agama Islam.. dan seperti dugaan ku, ternyata si Mr. Qouw ini pinter banget, dia jelasin ke mr. Mou kalau aku seorang Muslim dan itu adalah kewajibanku untuk menutup aurat, padahal si Mr. Qouw ini seorang Budhism loh :D
With Mr. Qouw and Mr. Mou our Client from China :)

well, akhiranya kita udah sampai di Hotel dan besok pagi jam 6.30 aku harus jemput mereka lagi untuk mengantar ke prepparasi.. singkat cerita, keesokan paginya kami bertemu dan disela-sela menunggu sample selesai di preparasi, mr. Qouw tanya : "Mmm... setya sorry. you are a moeslem?" dan aku jawab "Yes. I'm" dan mr. qouw bilang lagi :"Yaa i know because you are covering your head with......" belum selesai mr. Qouw ngomong aku langsung nimpalin,"We are called it Hijab :)".  Mr.Qouw senyum dan bilang "Yeah Hijab. before i go to Indonesia im search on internet that majority in Indonesia is a moeslem and the others is christian, budhism and hindu, right?" aku jawab :"Yap !" dan mr Qouw langsung tanya "my driver in Indonesia is moeslem too.  im very confused when im arrived in Jakarta i met with a woman who covering all her body until her face and its make me scary. hahahaha :D .. she is a moeslem too right? why shes doing like that, and whats the different both of you? and why you're not covering your body like her? ....... ok guys, aku kaget karena ini bener-bener pertanyaan yang bikin aku kaget plus malu.... but, i'll try to answered.. sembari senyum aku jawab : "Feichang ganxie (*terima kasih banget) of your questions mr.Qouw.. im really appreciate that.. im not perfect but i'll try to answer. :)  a women who all covering her body is more loyal to her God.. and a women who are covering all her body because they are really obey not just to their God but to their husband too. because just their husband who can touch and seeing what beautifull her face.  and hijab who covering her face we called it Burqa.. :) .. "
Mr. Qouw senyum dan kembali bertanya :"My driver at special time always asked me to permit him doing a prayer, it takes 3-5 minutes.  for 1 day he doing 3 times right?" .... aku jawab "No sir.  every moeslem have to 5 times a day to do Shalat or praying..." trus si Mr. Qouw nya jawab "What?? 5 times? really? Oh my God.... its a lot Setya.. but, what times ?" wah dengan senang hati banget ya aku jawablah : "We are doing 5 times a day. first is Shubuh at 04.30 am, second is Dzuhur at 12.30 pm , Azhar 03.30 pm, maghrib 06.30 pm and the last is Isya' at 07.30 pm.. its a MUST" nah sambil aku menjelasin gitu si Mr. Qouw sambil belajar ngelafalin ..hahaha mungkin itu kosakata baru bagi dia... mr. Qouw juga tahu loh tentang poligami, dan dia nanya sama aku, ya Aku shock bangetlah.. dia bilang dia tahu dari temennya dia di Jakarta, kalau di Indonesia baik banget kita bisa punya istri lebih dari 1.. trus si mr.Qouw nanya gitulah. yaaa aku jawab dengan ilmu yang pernah aku tahu bahwa ada beberapa persyaratan yang memang harus dipenuhi biar bisa punya istri 4, seperti harus adil, dapat izin dari istri pertama, trus bisa mencukupi segala kebutuhan rumah tangga mereka dan masih banyak lagi.. dan aku bilang ke beliau bahwa wanita yang mau di poligami itu wanita yang super banget karena mau membagi orang yang dicintainya untuk dicintai oleh wanita lain.. dan ga semua wanita punya kekuatan dan kebesaran hati kaya gitu.. terus beliau jawab dia tahu hal itu, karena kalau di China kita punya istri lebih dari satu, istri pertama kita bakalan nembak kita. (Hahahahaha... LOL)

yaaaah itu sedikit intermezzo aja sih disela-sela pekerjaan.  aku seneng banget punya pengalaman seperti ini, bertemu dengan orang-orang yang bener-bener berbeda dari kita mulai dari beda negara, beda agama, dan beda semuanya lah. hehehe... yang jelas ini jadi pelajaran juga buat aku, untuk meningkatkan pemahaman agama ku, karena kita gak akan pernah tau kapan dan apa saja pertanyaan yang akan dilontarkan oleh orang-ornag yang kita temui.  Malu banget kan kalau kita sendiri gak tahu tentang agama kita?? :)

Bekerja dan bertemu dengan orang-orang luar biasa seperti mr. Qouw, Mr. Mou, Mr. Steven Ou, Mr. Tan, Mr. Alex bener-bener membuat aku termotivasi dan tambah semangat.. aku belajar dari mereka mengenai disiplin waktu dan ketelitian dalam bekerja, semuanya !!!! semua dari mereka menginspirasi... sampe ke hal safety juga.... pokoknya bener-bener berkesan lah.. aku harap suatu saat nanti aku bisa bertemu dengan banyak orang lagi yang lebih luar biasa.. aamiin..


Jumat, 29 Agustus 2014

Diary Muslimah Part VII

Seorang lelaki meminta izin bertamasya kepada Rasulullah, maka jawab Rasul,"Tamasya umatku adalah Jihad Fisabilillah" (HR. Abu Dawud).  Sedang kita dalam kelalaian permainan disibukkan oleh perkara-perkara fana, dilelahkan oleh urusan yang tak selesai, yang tak dibawa mati.  Bila tamasyanya kaum muslim adalah jihad, lalu bagaimana kondisi mereka saat sedang tidak jihad?  Bagi muslim di Gaza, genjatan senjata ini karunia Allah, bagi muslim lain sebuah teguran karena belum bisa membantu membebaskan mereka.  Bila bagi kaum muslim jihad adalah tamasya, maka rentang diantara keduanya adalah waktu bekerja. 

Senin, 25 Agustus 2014

Diary Muslimah part VI

Ulama ada beda pendapat tentang definisi dan bentuk jilbab serta khimar,
 tapi tak pernah berbeda bahwa jilbab dan khimar itu wajib bagi muslimah.  
Pada masa Rasulullah, jangankan muslimah yang tak menutup aurat, Asma yang menutup aurat namun tak sempurna pun Nabi beri nasihat.  
Menutup aurat itu mencirikan setidaknya dua hal penting pada seorang Muslimah, ketaatannya pada Allah swt dan rasa malu, keduanya ciri salihah.  
Begitupun lelaki salih memandang ketaatan sebagai syarat utama, itu artinya wanita yang berhijab, taat Allah dan patuhi suaminya.  
Begitu juga anak-anak yang terlahir dan di didik ibu yang menutup aurat, ia teladan bagi anaknya, tak ada tanggungan baginya dunia dan akhirat.  
Begitupun seorang Muslimah yang menutup aurat karena ketaatannya, ia selamatkan ayahnya dari dosa, dan suaminya dari selaksa siksa.  
Menutup aurat itu salah satu tanda wanita tampakkan indah dan mulia, dengan menunjukkan peritah Allah melebihi segala-galanya.  
Mayat saja dimuliakan jasadnya dengan ditutup bagiannya. 
 Bagimu Muslimah, belum tibakah saatnya bersyukur akan nafas yang masih ada?


IBU

Rintik hujan turung beriring, samarkan isak airmata yang berlinang, seolah jatuh tak tersaring, menambah perih semua yang terkenang.  Tiap memoar bagai baru berselang, gundah gulana sampai canda tawa.  Ku kira ingatan itu sudah hilang, ternyata ia mengakar di relung jiwa.  Punggung yang tadinya tegak gagah kini terbaring lemah, mata yang dulu berbinar cerah kini terlihat sangat lelah.  berkali-kali aku dipapah punggung itu sambil berteriak bahagia, sepanjang hidupku aku selalu ingin mata itu menatapku bangga.

Ibu, masa tua memakan masa mudamu, namun tidak kebijaksaanmu.  Engkau selalu jelaskan bahwa dunia semu dan akhirat itu barang tentu.  Sepenggal nafas engkau hela, dadamu kembang kempis payah, disini aku berusaha untuk rela, entah kenapa bisa begitu susah.  Ku akui tidak sepanjang hidup aku membanggakanmu, bahkan mungkin lebih banyak menyusahkanmu.  Ku kira selama ini kau hanya pikirkan dirimu sendiri, saat ini baru aku mengerti kau hanya mengajarkan aku berdiri.  Ku kira selama ini kau orang yang paling tak perduli, ternyata kau seorang wanita yang tak pandai lisankan hati.

Segala mahal yang kau batasi, dan dunia yang tak kau beli, ternyata sebuah cara ajari, bahwa HIDUP UNTUK BERBAGI.  Mengapa sekarang aku baru mengerti? Mengapa sekarang baru aku pahami?  Bahwa memang banyak kekuranganmu yang aku saksikan, namun lebih banyak lagi kelebihan yang tak kau perlihatkan.  Bahwa kesalahanmu selalu banyak aku sebutkan, namun kesalahanku kau terima dengan senyuman.  Bahwa tak perduli seberapa jauh aku melangkah pergi, pelukan yang sama selalu menanti bila aku kembali.  Bahwa setiap hari tersedia bagiku suapan nasi dan tegukkan air, berapa payah tulang terbanting dan berapa banyak peluh mengalir?  Aku kehilangan ketenangan, sempurnalah penyesalanku.  Menekur semua salahku, takut akan sisa kesempatanku.  

Allah...
Ku mohon, beri aku waktu untuk melantunkan sepenggal ayat-Mu, agar aku perdengarkan padanya sebagaimana ia perbuat semasa kecilku.  Perkenankan firman-Mu menyesap kuatkan ringkih badannya.  Terimalah sebuah bakti kecil yang terakhir dari keturunannya.  Jadikan tilawahku ini sebagai pendamping lafadz syahadatnya, agar Engkau ampunkan dosanya dan tambah kebaikannya.  Allah, ku mohon.... untuk sekali lagi mengamini apa yang ia do'akan dan mengiba pada-Mu, sekali tengadahkan tangan dengarkan pintanya pada-Mu.  Merengkuh tangannya lalu menciumnya sekali lagi, untuk bisikkan ma'af  sebelum dia berpulang kembali.

Aku begitu bodoh, menyimpan lisan yang harusnya terkatakan, untuk banyak berterima kasih, bersyukur atas semua pelajaran.  Ibu, beri aku 20 menit saja untuk mengingat tanpa tagis diwajahmu, bagaimana aku bisa mengenang apabila berlinang juga airmata mu?  Jangan ucapkan apa yag sudah ku tahu, ku tahu sayangmu sepenuh jalanku.  Ibu, aku sayang padamu.



Diary Muslimah Part V

Komunikasi barulah sehat dan berguna apabila prasangka dihilangkan saat berbicara.  Apabila kita sudah berprasangka, maka syaitan yang berkuasa.  Bila sudah begini diam jauh lebih baik, karena bicara jadinya dosa.  Emosi cenderung membuat kita mencari-cari salah, bukan SOLUSI.  Memojokkan lawan bicara bukan menuntun dan menyemangati.  Prasangka buruk berujung menghakimi, tak perduli tak mau mengerti, bila dari awal sudah menyimpulkan, lalu apa gunanya diskusi?  Dan bila syaitan sudah mengambil alih, tanda-tandanya terlihat dilisan, kasar, kotor, penuh caci maki dan celaan, semua sarat keburukan.  Dan kata-kata yang dilontarkan memang diniatkan untuk menyakiti, karena hati berpenyakit senang orang lain sakit tersebab dirinya.

Dari situ diskusi berubah menjadi bagaimana menjatuhkan manusia.  Serang kehormatan dirinya, bukan lagi diskusi tataran ide, tapi individu.  Mereka lupa akal bisa ditakluk dengan dalil tapi hati jadi terkunci.  Akal melihat pada dalil, namun hati tertakluk pada akhlak ranggi.  Tak ada arti ilmu tanpa adab, dan adab itu bersumber dari iman, maka ilmu yang tak beradab, jauh dari keimanan.  Seorang pendakwah takkan pernah berkata kasar dan buruk akhlak, karena dia tahu persis, kasar itu menjauhkan dirinya dari mad'u.  Dan ingat, yang paling penting dalam diskusi bukan yang berdiskusi, tapi semua yang mengetahui diskusi itu, mereka yang menilai.  Jadikan akhlak yang mulia sebagai pakaian, lisan baik sebagai hiasan, biar Allah yang menilai, karena Allah yang memiliki hati manusia.

Senin, 18 Agustus 2014

Diary Muslimah Part IV

Iman itu perkara hati yang tak terlihat mata, namun cirinya terlihat lewat amalan raga.  Maka yang shalat, puasa, berhijab belum tentu beriman, tapi yang beriman pasti shalat, puasa, dan auratnya ditutupkan.  Karena iman itu pengakuan, yang mewajibkan adanya pembuktian, maka semakin banyak bukti, maka semakin kokoh keimanan.  Maka Al-Qur'an dalam ratusan ayat mengajak manusia berfikir, dalam alam, dalam hidup dan manusia ada tanda yang diukir.  Semakin banyak bukti, semakin kuat keyakinan, sampai satu titik keyakinan itu jadi tak tergoyahkan.  Saat iman pada Allah sudah mewujud berdasarkan bukti, saat diminta, jangankan harta, nyawapun tak berat untuk diberi.  Namun bukan keyakinan sesuatu yang muncul dari emosi.  Ia datang saat beramai-ramai dan pergi saat merasa sendiri.  Jadi istiqamah itu datangnya dari keyakinan, dan keyakinan itu perlu pembuktian.  Dan siapapun yang mampu membuktikan eksistensi Allah, maka menaati Allah dan istiqamah menjadi perkara yang tidak susah.  Namun bagi yang tidak meyakini Allah secara sempurna, menaati Allah seolah jadi beban yang mengekang jiwa.  Dan bagi mereka yang beriman, ada kebebasan dalam ketaatan.

Diary Muslimah Part III

Renungan untuk diriku sendiri...

Seorang muslim itu dilihat dari lisannya dan amalnya, siapa yang buruk lisannya biasanya juga buruk amalnya.  Lisan seorang muslim bukanlah yang pandai mencela, baik pada ummat lain, apalagi sesama saudara.  Dunia memang tak selamanya adil, akan ada kejahatan yang terbalaskan, ada kebaikan yang tak terjelaskan, karena itulah akan ada "Hari Pembalasan".  Jadi teruslah berbuat baik, walaupun manusia menuduh anda buruk, maka senantiasa jauhi keburukan walau dikira itu bagian dari kebaikan.  Manusia yang habis akal memang cenderung memfitnah.  Pahami saja, orang panik tak punya cara lainnya. Manusia yang dengki memang cenderung mencaci.  Coba mengerti saja, yang tumpul akalnya dan tajam lidahnya.

Bila kita berbuat hanya karena Allah, kita dicukupkan dari anggapan manusia.  Cukuplah Al-Qur'an yang jadi penyemangat dan pengingat.  Begitulah arti ayat yang selalu kita lisankan :"MAALIKI YAUMIDDIN", Dialah Allah, pemilik "Hari Pembalasan", Dia Yang Maha Adil.  Maka tidak lepas pengetahuan dan pengawasan-Nya akan hamba-Nya, semua baik dan semua buruk terlah tercatat.  Maka bertenanglah, jalan kebenaran ini panjang, tapi tentu pasti berujung, jalan perjuangan kadang melelahkan, tapi pasti akhirnya kebahagiaan.

Bertenanglah, di"Hari Pembalasan" penguasanya hanya ALLAH :)

Diary Muslimah part II

Terbata bata dan tersalah dalam menyampaikan kebenaran itu wajar.  Fasih dan mati-matian memperjuangkan salah dan dosa itu kurang ajar.  Yang belajar membaca Al-Qur'an, walau susah lidah dan terbata, ucap Nabi bagi mereka ada dua pahala : untuk susah dan belajarnya.  Namun, yang merasa berilmu lalu malah menyesatkan orang lain? Inilah kesombongan dan jahil yang hakiki, merasa lebih dari yang lain.  Syaitan bukan tidak berilmu, tapi ilmunya tak membawa pada taat, merasa dirinya lebih baik, lalu menolak kebenaran, maka syaitan dilaknat.

Yang paling berbahaya itu yang merasa dirinya sudah tahu, pada dirinya tak ada lagi yang perlu diberitahu atau diberi ilmu.  Yang lebih berbahaya lagi, merasa berilmu lalu merendahkan orang lain.  Tak ada manfaat apapun ilmunya kecuali menambah diri angkuh. Tiada diberi ilmu bermanfaat oleh Allah kecuali yang rendah hatinya.  Bila belajar dia memiliki adab, bila mengajar dia santun akhlaknya.  Dia memuliakan murid dan menghormati guru, dia tidak merasa paling tahu walaupun berilmu.  Dia memperbaiki kesalahan bukan menghina yang teersalah.  Memuji Yang Maha Benar, Bukan menyanjung manusianya.  Jika ilmu justeru membuatmu lebih jauh dari ALLAH, itu bukan ilmu melainkan tipuan syaithan.  Bila ilmu justeru membuatmu meremehkan manusia, sungguh engkau jauh dari tuntunan Muhammad saw.

Yaa Allah Yang Maha Ilmu, tuntunlah aku agar terus memberikan manfaat bagi orang di sekeliling ku, agar aku terus mengamalkan apa yang telah Kau karuniakan kepadaku..
Yaa Rabbi.. rendahkan hatiku, lembutkan lisanku, agar aku mudah meneladani Rasul Mu..
Yaa Rahman, berikanlah sifat kasih dan sayang kepadaku, agar aku dicintai oleh orang-orang disekeliling ku..
Yaa Rabb, ini semua tidak mudah jika tidak Engkau jadikan mudah, Kau Yang Maha Memiliki kunci hati setiap ummat..
Rabbi, karuniakanlah aku agar aku mudah meneladani Rasul Mu, mengamalkan Qur'an dan hadist Mu...
Kabulkanlah do'aku... 
Rabbana 'aatina fiddunya hasanah, wafil'akhirati khasanah, waa qinaa 'adzabannar.. Aamiin aamiin yaa Rabbal'alaiin.

Diary Muslimah part I

Adakah di bumi pernah berjalan manusia sesantun Muhammad saw ? Namun akhlak seagung beliau pun orang munafik tetap mencacinya.  Adakah kalimat lebih mulia ditimbang melainkan hadist Nabi saw ?  Namun kaum munafik selalu punya cara mengingkari dan mendebatnya.

Akhlak ku tentu tidak seagung Nabi, lisanku jauuh dari lembutnya Nabi.  Kerananya Nabi mencontohkan sabar dan ikhlas dalam berdakwah.  Tugas kita menyampaikan yang Nabi sampaikan dengan jelas.  Karena ALLAH selalu memiliki cara untuk menyelipkan kebaikan pada hati manusia.  Entah bagaimana caranya.

Aku pernah mendengar nasehat para ulama : bila kita menemui kekasaran maka tak usah kita balas dengan hal yang serupa, karena kekasaran menjauhkan manusia dari kebenaran.  Pengecut, pencela, akan selalu bersembunyi saat terang benderang.  Berdakwah terus tanpa henti, hanya ini yang harus difikirkan.  Allah tak pernah salah hitung,  Allah tak kan pernah lalai memperhatikan.  

Yaa Rabbi..
Hidayah itu milik-Mu, dan Engkau berikan kepada siapapun yang Engkau suka dan Engkau sukai, namun menghantarkan hidayah itu dengan kelembutan dan akhlak mulia.  Yaa Rabbi.... semoga Engkau berkenan melembutkan hati dan lisanku, dan bantu aku untuk terus istiqamah berada di jalan-Mu. Aamiin

Minggu, 03 Agustus 2014

How you Know about Setya Rosa Gallica ?

Assalamu'alaikum wr.wb

Hi Guys ! buat kalian yang pengen mengenal aku lebih dekat lagi, pengen sahabatan, pengen share tentang sesuatu, atau cuma sekedar "say Hello !" you all can find me at :


Twitter : @shineesetya

Instagram : setyasetya

Email :setyawati_sapphire@ymail.com

LINE : setyasetya

Jazzakumullah khairan katsir. 
ditunggu ya silaturahminya ..

PUASA SYAWAL

Assalamu'alaikum wr.wb

Ikhwahfillah yang dirahmati Allah swt.  Apa kabar kalian hari ini? semoga kita semua dalam keadaan sehat wal'afiat, diberikan kemurahan rezeki, iman yang terus bertambah, serta menjadi hamba-Nya yang beruntung. Aamiin aamiin yaa Rabbal'alamiin.

Saudaraku sekalian, alhamdulillah kita telah diberikan kesempatan oleh Allah swt untuk melewati bulan suci Ramadhan di tahun 2014 ini.  Semoga Allah tetap memberikan kemurahan hatinya sehingga kita dapat bertemu bulan Ramadhan ditahun selanjutnya. Aamiin Allahumma Aamiin.
Saudariku yang dirahmati Allah, seringkali setelah bulan Ramadahan berakhir atau kita telah melalui Hari kemenangan, kita mendapatkan "reminder" dari sahabat-sahabat kita baik di SMS, broadcast BBM, Whatsapp, Line dan berbagai media sosial lainnya mengenai anjuran untuk PUASA SYAWAL.  Alhamdulillah, kita masih diberikan oleh ALLAH SWT kesempatan untuk mendapatkan "reminder" dari orang-orang soleh disekitar kita.  Terkadang, kita ikuti saja "reminder" itu, namun sahabat kita perlu tau apasih yang dimaksud dengan PUASA SYAWAL itu..
in shaa Allah saya akan membahasnya pada tulisan saya kali ini.  In shaa Allah semoga bermanfaat untuk kita semua, khususnya saya yang juga sedang belajar.

Bismillahirrahmaanirrahiim..
Bagaimanakah tuntunan Islam dalam melaksanakan puasa Syawal?

Saudariku yang dicintai Allah, Dari Abu Ayyub radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ,من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر“
 
 Artinya :  Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal, maka itulah puasa satu tahun.” (HR. Ahmad dan Muslim)

Lalu, muncul pertanyaan bagaimana tata cara puasa Syawal?

Banyak para ulama berselisih pendapat tentang tata cara yang paling baik dalam melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal.  Pendapat pertama, dianjurkan untuk menjalankan puasa Syawal secara berturut-turut, sejak awal bulan. Ini adalah pendapat Imam Syafi’i dan Ibnul Mubarak. Pendapat ini didasari sebuah hadis, namun hadisnya lemah.

Pendapat kedua, tidak ada beda dalam keutamaan, antara dilakukan secara berturut-turut dengan dilakukan secara terpisah-pisah. Ini adalah pendapat Imam Waki’ dan Imam Ahmad.

Pendapat ketiga, tidak boleh melaksanakan puasa persis setelah Idul Fitri karena itu adalah hari makan dan minum. Namun, sebaiknya puasanya dilakukan sekitar tengah bulan. Ini adalah pendapat Ma’mar, Abdurrazaq, dan diriwayatkan dari Atha’. Kata Ibnu Rajab, “Ini adalah pendapat yang aneh.” (Lathaiful Ma’arif, hlm. 384–385)

Pendapat yang lebih kuat dalam hal ini adalah pendapat yang menyatakan bolehnya puasa Syawal tanpa berurutan. Keutamaannya sama dengan puasa Syawal secara terpisah. Syekh Abdul Aziz bin Baz ditanya tentang puasa Syawal, apakah harus berurutan?  Beliau menjelaskan, “Puasa 6 hari di bulan Syawal adalah sunah yang sahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Boleh dikerjakan secara berurutan atau terpisah karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan keterangan secara umum terkait pelaksanaan puasa Syawal, dan beliau tidak menjelaskan apakah berurutan ataukah terpisah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa yang berpuasa Ramadan, kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal ….‘ (Hadis riwayat Muslim, dalam Shahih-nya) Wa billahit taufiiq ….” (Majmu’ Fatwa wa Maqalat Ibni Baz, jilid 15, hlm. 391)

Ibnu Rajab mengatakan, “Mayoritas ulama berpendapat bahwa tidak dimakruhkan puasa pada hari kedua setelah hari raya (tanggal 2 Syawal). Ini sebagaimana diisyaratkan dalam hadis dari Imran bin Husain radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda kepada seseorang, ‘Jika kamu sudah selesai berhari raya, berpuasalah.’ (H.r. Ahmad, no. 19852).” (Lathaiful Ma’arif, hlm. 385), maka dapat kita simpulkan bahwa kita boleh berpuasa di tanggal 2 syawal.
 
Keutamaan puasa Syawal hanya diperoleh jika puasa Ramadan telah selesai.  Syekh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin mengatakan, “Setiap orang perlu memerhatikan bahwa keutamaan puasa Syawal ini tidak bisa diperoleh kecuali jika puasa Ramadan telah dilaksanakan semuanya. Oleh karena itu, jika seseorang memiliki tanggungan qadha Ramadan, hendaknya dia bayar dulu qadha Ramadan-nya, baru kemudian melaksanakan puasa 6 hari di bulan Syawal. Jika dia berpuasa Syawal sementara belum meng-qadha utang puasa Ramadhan-nya maka dia tidak mendapatkan pahala keutamaan puasa Syawal, tanpa memandang perbedaan pendapat, apakah puasanya sebelum qadha itu sah ataukah tidak sah. Alasannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa yang berpuasa Ramadan, kemudian dia ikuti dengan …” sementara orang yang punya kewajiban qadha puasa Ramadan baru berpuasa di sebagian Ramadan dan belum dianggap telah berpuasa Ramadan (penuh). Boleh melaksanakan puasa sunah secara berurutan atau terpisah-pisah. Namun, mengerjakannya dengan berurutan, itu lebih utama karena menunjukkan sikap bersegera dalam melaksanakan kebaikan, dan tidak menunda-nunda amal yang bisa menyebabkan tidak jadi beramal.” (Fatawa Ibni Utsaimin, kitab “Ad-Da’wah“, 1:52–53)
Keterangan dari Syekh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, “Ulama berselisih pendapat dalam masalah ini. Yang lebih tepat, mendahulukan qadha Ramadan sebelum melaksanakan puasa 6 hari di bulan Syawal atau puasa sunah lainnya. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Barang siapa yang berpuasa Ramadan, kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal, maka itulah puasa satu tahun.’ (H.r. Muslim). Siapa saja yang berpuasa Syawal sebelum qadha puasa Ramadan maka dia tidak dianggap ‘mengikuti puasa Ramadan dengan puasa Syawal’, namun hanya sebatas ‘mengikuti SEBAGIAN puasa Ramadan dengan puasa Syawal,’ karena qadha itu hukumnya wajib dan puasa Syawal hukumnya sunah. Ibadah wajib lebih layak untuk diperhatikan dan diutamakan.” (Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah, jilid 15, hlm. 392, Syekh Abdul Aziz bin Baz)

Jadi Bolehkah puasa sunah Syawal sebelum qadha?

Keterangan dari Syekh Khalid Al-Mushlih,“Bismillahirrahmanirrahim.Ulama berbeda pendapat tentang bolehnya berpuasa sunah sebelum menyelesaikan qadha puasa Ramadan. Secara umum, ada dua pendapat : Pertama, bolehnya puasa sunah sebelum qadha puasa Ramadan. Ini adalah pendapat mayoritas ulama. Ada yang mengatakan boleh secara mutlak dan ada yang mengatakan boleh tetapi makruh. Al-Hanafiyah berpendapat, ‘Boleh melakukan puasa sunah sebelum qadha Ramadan karena qadha tidak wajib dikerjakan segera. Namun, kewajiban qadha sifatnya longgar. Ini merupakan salah riwayat pendapat Imam Ahmad.’Adapun Malikiyah dan Syafi’iyah menyatakan bahwa boleh berpuasa sunah sebelum qadha, tetapi hukumnya makruh, karena hal ini menunjukkan sikap lebih menyibukkan diri dengan amalan sunah sebelum qadha, sebagai bentuk mengakhirkan kewajiban.  Kedua, haram melaksanakan puasa sunah sebelum qadha puasa Ramadan. Ini adalah pendapat Mazhab Hanbali.  Pendapat yang kuat dalam hal ini adalah pendapat yang menyatakan bolehnya puasa sunah sebelum qadha karena waktu meng-qadha cukup longgar, dan mengatakan tidak boleh puasa sunnah sebelum qadha itu butuh dalil. Sementara, tidak ada dalil yang bisa dijadikan acuan dalam hal ini.”

meskipun banyak perbedaan pendapat dari para ulama sekiranya tidak perlu kita perdebatkan, ambil saja jalan terbaiknya sehingga tidak menghalangi kita untuk melakukan ketaatan kepada Allah swt.  Saudariku yang aku cintai karena ALLAH ingatkanlah orang-orang disekitar kita untuk melaksanakan puasa syawal.  in shaa Allah kita juga akan mendapatkan pahala sama seperti mereka yang berpuasa, namun alangkah lebih baiknya ketika kita mengingatkan untuk berpuasa Syawal kepada orang lain kita juga melaksanakan puasa tersebut.

Terima Kasih sudah membaca postingan saya mengenai PUASA SYAWAL.. Kritik dan saran saya nantikan.  Apabila ada kesalahan dalam kutipan hadist mohon diperbaiki.  Jazzakumullah khairan katsir. 

Wassalamu'alaikum wr.wb

Jumat, 18 Juli 2014

DO'A DARI INDONESIA UNTUK PALESTINA




Ya Allah…
Sungguh PILU di hati kami, ketika melihat desingan PELURU di langit Palestina membuat CUCURAN DARAH di wajah kanak-kanak yg LUGU dan TAK BERDOSA itu..…!

Ya Allah..
Sungguh NGILU di dada kami, ketika HUJAN MESIU MENYIRAM GAZA hanya bisa mereka balas dengan LEMPARAN BATU dan SEPOTONG DOA..…!
Ya Allah…
Sungguh SESAK di dada kami, ketika BERITA DUKA di layar kaca membuat sarapan pagi kami TERSEDAK sampai memancing ISAK dan MEREBAKNYA si AIR MATA…!

Sungguh ya Allah….
Kami sadar….di sini kami hanya bisa GERAM, MENGECAM dan MENGHUJAM tanpa bisa menghapus AIR MATA dan MENGUSAP DEBU yang BERCAMPUR DARAH di pipi mereka….!

Sungguh ya Allah..
Kami sadar…di sini kami hanya bisa BERTERIAK..lalu tenggelam dalam hiruk pikuk kecamuk perang yang makin hari makin MEMUNCAK…

Sungguh ya Allah..
Kami sadar…tak ada DAYA dam UPAYA bagi kami, kecuali atas izin-MU…!

Ketika SUMPAH dan SERAPAH kami sudah MENGGUNUNG pada ISRAEL LAKNATULLAH..
Ketika GERAM dan DENDAM yang KAMI TERIAKAN justru bagaikan menyiram garam ke tengah lautan…
Ketika POLISI DUNIA justru berpihak pada KEBIADABAN…!
Maka…
Pada-Mu jua Ya Allah ujung dari segala PERMOHONAN…

MOHON HUJAMKAN MURKA-MU ke LANGIT ISRAEL yang otaknya telah dirasuki SYETAN…!
Hujam benamkan juga AZAB-MU pada semua PEMIMPIN yang SEMAKIN ANGKUH dan MEMUJA segala KEBIADABAN…!

Aamiin..! Aamiin..! AAmiin…!

UJIAN ITU HADIAH DARI ALLAH

Hari terus berganti hari. Kehidupan manusia juga terus berjalan pantas seiring dengan masa yang pantas berlari. Di celah-celah hari berwarna-warni yang di jalani dan ditelusuri, tanpa disedari atau tidak, manusia sebenarnya telahpun menempuh berbagai ujian dan dugaan duniawi. Ujian-ujian yang diberi oleh Allah itu datang menyapa silih berganti dalam pelbagai bentuk dan rupa. Setiap orang diuji olah Allah berbeza-beza mengikut tahap kemampuannya.

“ Allah tidak membebani seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya, ia mendapat pahala kebajikan yang diusahakannya dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang dilakukannya… ( Al-Baqarah: 286)

ALLAH telah menyatakan dengan jelas di dalam Al-Quran bahawa DIA tidak akan sekali-kali menguji hambaNya diluar kemampuan hambaNya. ALLAH mengetahui kita kuat dalam menghadapi ujianNya, oleh kerana itu ALLAH memberikan ujian itu ke atas diri kita. Di sini kita dapat lihat betapa sayang dan kasihnya ALLAH kepada kita sebagai hambaNya. ALLAH menguji seseorang bukan kerana ALLAH benci kepada kita tetapi percayalah ALLAH menguji kita kerana DIA sangat kasih kepada kita. Cuma kita sebagai hambaNya, adakala tidak mampu bertahan dan bersabar dalam menghadapi ujianNya.

Hakikatnya saat ini, saat kita sedang mengecapi bahagia, ada berjuta manusia di luar sana yang sedang dihujani ujian atau dihimpit pelbagai derita. Ada di kalangan manusia di luar sana yang saat ini sedang diuji dengan kehilangan orang tersayang. Tidak kurang juga ada manusia yang diuji apabila apa yang diingini dan diharapkan tidak terjadi dan diberi.

“ Kenapa aku yang diuji ? “

“ Mengapa aku diuji sebegini ?”

“ Ujian ini sangat berat. Aku tak mampu…”

Mungkin ini adalah antara persoalan dan keluhan yang meniti di bibir atau berlegar di fikiran kita sebagai seorang hamba saat dihimpit dengan secebis ujian. Kadangkala tanpa sedar dan niat kita juga terlanjur marah pada DIA kerana menghujani kita dengan pelbagai ujian.

Tetapi, apabila kita menenangkan diri dan bermuhasabah kembali, tenyata sebenarnya dengan ujian yang diberi kita adalah hamba yang beruntung . Mengapa saya katakan begitu? Kerana ujian hanyalah diberi oleh Allah kepada hamba-hambanya yang terpilih. Hamba-hambanya yang dikasihi dan disayangiNya. Dan jangan kita lupa bersama ujian itu juga ada pertolongan dari Allah sepertimana yang dinyatakan di dalam Al-Quran:

Adakah patut kamu menyangka bahawa kamu akan masuk syurga, padahal belum sampai kepada kamu (ujian dan cubaan) seperti yang telah berlaku kepada orang-orang yang terdahulu sebelum kamu? mereka telah ditimpa kepapaan (kemusnahan harta benda) dan serangan penyakit, serta digoncangkan (dengan ancaman bahaya musuh), sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman yang ada bersamanya: “Bilakah (datangnya) pertolongan Allah?” Ketahuilah sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat (asalkan kamu bersabar dan berpegang teguh kepada agama Allah). ( Al-Baqarah: 214)

Sebagai manusia biasa, kita pastinya tidak akan mampu menjangka bilakah ujian itu akan muncul tiba. Walaubagaimanapun, jika kita mengetahuinya, apalah kudrat kita sebagai seorang hamba yang kerdil lagi penuh dosa untuk menolak ujian-ujian yang bakal menyapa itu. Jika direnungkan kembali, kita semua pastinya pernah dan akan ditimpa ujian dari yang Maha Esa, tetapi saat ujian itu tiba, mampukah kita menjadi manusia yang bersyukur dengan ujian itu dan memandangnya sebagai hadiah pemberian Allah?

Manusia itu sifatnya pelupa, Ada masanya dalam melayari kehidupan di dunia, kita lalai dan leka pada hakikat yang nyata bahwa kita hanyalah hamba DIA yang Esa. Jadi apakah sebenarnya yang mampu membangkitkan manusia dari kelalaian dan kealpaan ini? UJIAN. Ya, Ujian. Ujian atau mehnah yang menjengah dalam kehidupan kita itulah sebenarnya yang mampu mengejutkan kita dari mimpi dunia yang panjang.

Allah Tuhan yang Maha Mengetahui. Mungkin tanpa ujian-ujian dan dugaan yang dikirimkan khas oleh DIA untuk kita, kita masih lagi menjadi seorang hamba yang hanyut dan lemas dalam lautan kelalaian. Apa yang paling utama sebenarnya adalah “ hadiah ” itu dikirimkan oleh Allah bertujuan untuk menilai sejauh mana keimanan kita terhadapNya sepertimana yang dijelaskannya di dalam Al-Quran:

Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: “Kami beriman”, sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cubaan)? (Al-Ankabut: 2)

Justeru, marilah kita sama-sama bermuhasabah dan menilai kembali segala prasangka buruk yang mungkin pernah bermain di fikiran kita saat kita diuji. Inilah saatnya bagi kita, saya dan anda yang sedang membaca, merubah fikiran kita dan mula memandang ujian-ujian yang telah dan akan kita lalui sebagai sebuah ‘ hadiah’ dari Allah dan bukan lagi satu bebanan. Apabila kita benar-benar menyedari hakikat ini, maka kita akan menjadi seorang hamba yang bersyukur dengan segala ujian yang diberi.

Pembaca yang dikasihi oleh Allah,

Jika anda saat ini sedang diuji, ingin saya sampaikan sesungguhnya bersyukur dan berbahagialah anda kerana

UJIAN itu HADIAH dari ALLAH

MUSLIM BUKAN TERORIS

Muslim adalah teroris?

Siapakah yang memulai Perang Dunia 1?
Muslimkah?

Siapakah yang memulai Perang Dunia 2?
Muslimkah?

Siapa yang menjatuhkan nuklir di Nagasaki?
Muslimkah?

Siapa yang membunuh hampir 20 juta orang aborigin di Australia? Muslimkah?

Siapa yang membunuh lebih dari 100 juta jiwa orang Indian di Amerika Utara? Muslimkah?

Siapa yang membunuh lebih dari 50 juta jiwa orang Indian di Amerika Selatan? Muslimkah?

Siapa yang menjadikan 180 juta warga afrika sebagai budak dan membunuh 77% diantaranya?
Muslimkah?

Ketika amerika merenggut 1 juta jiwa (bahkan lebih) di Iraq demi minyak, bukan Teroris?!

Disaat pasukan Serbia memperkosa wanita di Kosovo/Bosnia, bukan Teroris?!

Rusia yang membunuh 200.000 orang Chechnya dengan bom, bukan Teroris?!

Ketika Yahudi mengusir jutaan warga Palestina dan mencuri tanah mereka, bukan Teroris?!

Ketika drone Amerika membunuh banyak keluarga di Afghanistan / Pakistan, bukan Teroris?!

Ratusan ribu warga Suriah dibunuh Rezim Assad, Jutaan lainnya terasingkan, kehilangan keluarga dan tempat tinggal, bukan Teroris?!

Dan ketika Kaum Muslimiin berbondong-bondong berusaha mensupport dan membela kaum- kaum tertindas baik dengan harta maupun perlawanan, maka langsung dianggap TERORIS?!

Kegilaan macam apa yang sudah menggerogoti pikiran Umat Manusia hari ini?


Kamis, 22 Mei 2014

Pendidikan Kependudukan di Indonesia



Pengaruh Pertambahan Penduduk terhadap Kehidupan Kualitas Hidup Manusia, Kehidupan Sosial, Budaya dan Agama


Oleh : Setyawati Prihatini

A.           Pendahuluan
Sisi lain dari kemajuan zaman dan teknologi informasi yang menjulang langit, justru membawa konsekuensi tersendiri. Seiring dengan itu, pengetahuan kita tentang hal-hal yang tak masuk akal pun kian muncul ke permukaan. Diantaranya, fenomena perkawinan di bawah umur (pernikahan dini), ternyata masih marak terjadi.  Apapun pemantiknya,  nikah di bawah umur adalah fenomena sosial budaya yang tidak masuk akal karena pelaku sekaligus korban, sesuai peraturan perundangan masih dalam kategori usia anak-anak.  Sekaligus melestarikan pelanggaran hak untuk mendapatkan pendidikan, berpikir dan berekspresi, hak untuk menyatakan pendapat dan didengar pendapatnya, hak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan teman sebaya, bermain dan berkreasi. 

Anak-anak sebagai Korban sekaligus Pelaku pada Pernikahan Dini.
Anak-anak seringkali terkurung berbagai justifikasi perkawinan bawah umur yang datang dari orangtua, tokoh agama, tokoh masyarakat adat, dan tak jarang juga atas inisiatif pelaku sendiri.  Orang tua bisa berdalih meringankan beban tanggungjawab ekonomi yang mendorong terjadinya pernikahan tersebut.  Ketiadaan kesadaran hukum yang kemudian mentradisi juga menjadikan pernikahan di bawah umur suatu solusi. Pergaulan bebas yang berbuah kehamilan di luar nikah, misalnya, menjadikan perkawinan sebagai cara untuk menutup aib keluarga.



Menunda Usia Pernikahan agar Anak dapat mengenyam Pendidikan yang Lebih Tinggi
Padahal umur perkawinan pertama merupakan salah satu indikator kependudukan terkait dengan fertilitas. Umur perkawinan pertama adalah indikator dimulainya seorang perempuan berpeluang untuk hamil dan melahirkan.  Dengan demikian perkawinan pada usia muda akan mempunyai rentang waktu untuk hamil dan melahirkan dalam waktu yang lebih panjang dibandingkan pada perempuan yang menikah pada usia yang lebih tua.  Dari berbagai penelitian juga didapatkan bahwa terdapat korelasi antara tingkat pendidikan dan usia saat menikah, semakin tinggi usia anak saat menikah maka pendidikan anak relatif lebih tinggi dan demikian pula sebaliknya. Pernikahan di usia dini menurut penelitian UNICEF tahun 2006 tampaknya berhubungan pula dengan derajat pendidikan yang rendah. Menunda usia pernikahan merupakan salah satu cara agar anak dapat mengenyam pendidikan lebih tinggi.

B.           Isi



Berawal dari percakapan ringan tak sengaja dengan seorang perempuan yang ternyata usianya jauh lebih muda dari dugaan saya, terbuka fakta yang membuat saya sempat terdiam. Di zaman yang sudah modern saat ini terdapat realita miris yang terjadi pada perempuan-perempuan di daerah yaitu menjadi janda di usia yang masih sangat dini.  Sebut saja Eneng, usianya yang baru menginjak 20 tahun sudah memiliki seorang anak berusia 7 tahun dan saat ini sedang dalam proses bercerai dari suaminya yang berusia 25 tahun. Yang membuat saya tercengang, dia tidak terbebani dengan stigma statusnya nanti menjadi janda.

Pernikahan dini secara umum berarti pernikahan yang dilakukan pada usia belia di bawah batas usia minimum melakukan perkawinan yang telah ditentukan undang-undang.  Pernikahan dini merupakan salah satu fenomena sosial yang banyak terjadi diberbagai tempat di tanah air, baik di perkotaan maupun di perdesaan.  Berdasarkan data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),  rasio pernikahan dini di perkotaan pada 2012 adalah 26 dari 1.000 perkawinan. Pada 2013, rasionya naik menjadi 32 dari 1.000 pernikahan. Sementara itu, di perdesaan rasio pernikahan usia dini turun dari 72 per 1.000 pernikahan pada 2012 menjadi 67 per 1.000 pernikahan pada 2013.  Menurut Diskominfo Provinsi Kaltim pada tahun 2014 provinsi dengan usia perkawinan kurang dari 15 tahun tertinggi adalah Kalimantan Selatan 9%, Jawa barat 7,5% serta Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah masing-masing 7% dan Banten 6,5%. Untuk usia 15-19 tahun, Kalteng 52,1% dan Jawa Barat 50,2%. Tertinggi berikutnya Kalsel 48,4%, Bangka Belitung 47,9% dan Sulawesi Tengah 46,3%.


Persentase Perempuan Usia 10-59 tahun menurut Umur Perkawinan Pertama 
(Sumber : Riskesdas 2010 dalam BKKBN 2014)

Semakin muda usia menikah, maka semakin rendah tingkat pendidikan yang dicapai oleh sang anak. Pernikahan anak seringkali menyebabkan anak tidak lagi bersekolah, karena kini ia mempunyai tanggungjawab baru, yaitu sebagai istri dan calon ibu, atau kepala keluarga dan calon ayah, yang diharapkan berperan lebih banyak mengurus rumah tangga maupun menjadi tulang punggung keluarga dan keharusan mencari nafkah.  Membangun rumah tangga di atas pondasi kesehatan mental yang rapuh, berbuntut tanda tanya besar, bagaimana seorang di usia yang seharusnya masih mendapat bimbingan dalam menjalani kehidupan, kebebasan dalam berekpresi sesuai tingkat kecerdasannya, dan memperoleh pendidikan untuk menjadi tunas, potensi, dan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan, kemudian diberikan tanggungjawab dan kewajiban untuk menjadi suami-istri?

Secara umum, perkawinan dini ini tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi,  antara lain :
Alasan Ekonomi
Bagi sebagian masyarakat daerah terutama yang memiliki tingkat ekonomi menengah ke bawah, anak adalah beban berat yang harus ditanggung.  Oleh karena itu, mereka harus mencari solusi untuk meringankannya. Namun, solusi yang mereka ambil kemudian menjadi sebuah langkah yang tidak tepat yaitu dengan menikahkan anak perempuannya pada usia dini bahkan sangat dini.  Pernikahan seolah menjadi sarana pengalihan tanggungjawab dari orang tua kepada suami.


 Pergaulan Bebas

Kehamilan yang Tak diinginkan sebagai akibat dari Pergaulan Bebas
Fenomena pernikahan pada usia anak di daerah lainya tidaklah jauh berbeda mengingat fakta perilaku seksual remaja yang melakukan hubungan seks pra-nikah sering berujung pada pernikahan dini.  Pengetahuan yang minim tentang agama, iman yang lemah, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sehingga terjadi dekadensi moral pada remaja sementara pergaulan tak terkontrol seringkali menyebabkan Kehamilan Tak Diinginkan (KTD) yang akhirnya mengakibatkan terjadinya Maried By Accident (MBA) atau pernikahan karena ‘kecelakaan’. Pernikahan seperti ini sangat rentan terjadi perceraian karena ketidaksiapan kedua belah pihak untuk menikah apalagi memiliki anak.


Pemalsuan Identitas dalam Pernikahan

Selain faktor-faktor di atas, adanya oknum yang turut andil dalam proses legalisasi pernikahan dini dengan membuat surat keterangan palsu diantaranya pencantuman usia yang ditambah pada Kartu Tanda Penduduk (KTP). Seperti yang terjadi pada Eneng (diawal tulisan) ketika menikah tercantum usia 19 tahun pada KTP nya, padahal usia sebenarnya baru 13 tahun.


Apapun alasannya pernikahan dini bukan merupakan suatu solusi terakhir atas segala permasalahan yang terjadi, karena pernikahan dini pastinya akan lebih banyak membawa dampak buruk selain bagi pelaku juga bagi lingkungan sekitar.  Menikah di usia muda menyebabkan banyak hal negatif, adapun dampak dari pernikahan dini adalah :


a.    Dampak Fisik atau Biologis

Anak secara biologis alat reproduksinya masih dalam proses menuju kematangan sehingga belum siap untuk melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya, apalagi jika sampai hamil kemudian melahirkan.  Dari aspek kesehatan, ketidaksiapan organ-organ tubuh perempuan untuk hamil dan melahirkan seorang bayi telah meningkatkan resiko kematian ibu dan anak.  Pada aspek ini seringkali disertai dengan berbagi kemungkinan praktek kriminalitas berupa kasus aborsi yang merajalela.

b.    Dampak Psikologis

Selain itu, dampak psikologis mereka yang menikah pada usia muda atau di bawah 20 tahun, secara mental belum siap menghadapi perubahan pada saat kehamilan.  Terutama adanya perubahan peran, yakni belum siap menjalankan peran sebagai ibu dan menghadapi masalah rumah tangga yang seringkali melanda kalangan keluarga yang baru menikah.  Masalah psikologis berupa kesehatan mental pelaku yang sekaligus cenderung sebagai korban berpengaruh besar bagi kelangsungan rumah tangga mereka, yang diamanatkan UU Perkawinan. Yaitu menciptakan sebuah keluarga bahagia dan kekal disertai kewajiban dan tanggung jawab yang besar pula.


c.      Dampak Sosial

Dampak sosial dari pernikahan dini adalah mengurangi harmonisasi
Kasus KDRT dalam Rumah Tangga
keluarga serta meningkatnya kasus perceraian.  Hal ini disebabkan emosi yang masih labil, gejolak darah muda dan cara pola pikir yang belum matang. Di samping ego yang tinggi dan kurangnya tanggungjawab dalam kehidupan rumah tangga sebagai suami-istri.
  Keterasingan akibat masalah psikologi sosial pasangan nikah di bawah umur ini berdampak pada kemampuan adaptasinya, kedewasaannya, cara pandangnya, gaya komunikasinya, dan tentu saja kualitas daya intelektualnya.


d.    Dampak Perilaku Seksual Menyimpang

Adanya perilaku seksual yang menyimpang terutama yang sekarang ini sering diberitakan diberbagai media yaitu perilaku yang gemar berhubungan seks dengan anak-anak yang dikenal dengan istilah pedofilia. Perbuatan ini jelas merupakan tindakan ilegal (menggunakan seks anak), namun dikemas dengan perkawinan seakan-akan menjadi legal.  


e.     Terputusnya Akses Pendidikan

Walau berdasarkan data empiris ada pasangan yang menikah dini tetapi berhasil melanjutkan pendidikkannya dengan sukses, namun mayoritas pasangan yang menikah dini tidak mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi terutama di daerah-daerah. Hanya 5,6 persen yang masih melanjutkan.


Selain beberapa dampak yang disebutkan di atas, pasangan yang menikah di usia dini pastinya akan menghadapi masalah kesulitan ekonomi, yakni ketidaksiapan mereka memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, pada saat angka kemiskinan terus melonjak.  Data Badan Pusat Statistik menyebutkan jumlah pengangguran meningkat  didominasi oleh kaum wanita dibandingkan pria.  Berlanjut pada tingginya angka perceraian di kalangan pasangan di bawah umur yang berbuntut pada praktek prostitusi terselubung maupun terbuka.

Secara hukum perkawinan usia anak dilegitimasi oleh Undang-undang R.I Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Undang-undang ini memperbolehkan anak berusia 16 tahun untuk menikah, seperti disebutkan dalam pasal 7 ayat 1, Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai 19 (sembilanbelas) tahun, dan pihak wanita sudah mencapai 16 (enambelas) tahun.” Pasal 26 UU R.I Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, orang tua diwajibkan melindungi anak dari perkawinan dini, tetapi pasal ini, sebagaimana UU Perkawinan, tanpa ketentuan sanksi pidana sehingga ketentuan tersebut nyaris tak ada artinya dalam melindungi anak-anak dari ancaman pernikahan dini.

Tingginya angka pernikahan dini, menunjukkan bahwa pemberdayaan law enforcement dalam hukum perkawinan masih rendah. Apapun alasannya, masa muda adalah masa yang sangat indah untuk dilewatkan, dengan hal-hal yang positif. Masa muda adalah waktu untuk membangun emosi, kecerdasan dan fisik. Ketiganya merupakan syarat dalam menjalani kehidupan yang lebih layak pada masa depan. Fenomena tersebut menuntut perhatian semua pihak untuk memperhatikan masa depan anak sebagai generasi yang akan melanjutkan pembangunan bangsa dan negara. Haruskah direnggut kemerdekaan anak hanya karena sebuah ketakutan? Benarkah pernikahan di bawah umur satu-satunya solusi atas kekhawatiran yang ada?  Pertanyaan ini dapat di jawab dengan sikap ilmiah dan bijaksana.

C.           Penutup

Terlepas dari apa yang melatarbelakanginya, pernikahan tentu mengandung konsekuensi bagi pelakunya dan membawa dampak positif maupun negatif.  Oleh karenanya daripada melakukan pernikahan dini, jauh lebih baik untuk terlebih dahulu mempersiapkan diri agar nantinya ketika memutuskan untuk menikah dapat menjalani kehidupan perkawinan secara sehat dan penuh rasa tanggung jawab. Pada pernikahan yang dilakukan ketika pasangan telah dewasa, tidak saja secara fisik, namun juga secara mental, ekonomi, dan sosial, mereka telah siap menerima konsekuensi dari hubungan seksual secara sehat dan bertanggung jawab. Pasangan suami istri dapat saling menyayangi dan mendukung untuk membesarkan dan merawat anak-anak mereka serta menjalankan peran sebagai orang tua yang mempersiapkan lahirnya generasi mendatang.
Yang paling penting adalah orang tua harus disadarkan untuk tidak mengizinkan serta tidak menikahkan anaknya dalam usia dini, di samping juga harus memahami peraturan perundangundangan untuk melindungi anak. Masyarakat yang peduli terhadap perlindungan anak dapat mengajukan class-action kepada pelaku, melaporkan kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesai (KPAI), LSM peduli anak lainnya dan para penegak hukum harus melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk melihat adanya pelanggaran terhadap perundangan yang ada dan bertindak terhadap pelaku.

Pernikahan bukan akhir sebuah masalah, namun merupakan awal dari sebuah perjalanan hidup yang penuh dengan godaan dan ujian. Banyak hal yang harus dipersiapkan oleh seseorang sebelum melangkah ke jenjang tersebut. Mental yang kuat, keilmuan tentang agama maupun tentang kesehatan reproduksi harus dimiliki baik oleh pasangan maupun orang tuanya, sebagai bekal keterampilan dalam mengurus rumah tangga juga harus diperhatikan. 


Salah satu contoh untuk meredam tren nikah dini, adanya program Generasi Berencana (Genre) yang digencarkan oleh BKKBN.  BKKBN sebagai lembaga pemerintahan juga turut andil untuk mengintensifkan kampanye ke sekolah-sekolah, kampus, pesantren hingga ke organisasi kepemudaan. Seperti Genre Goes to School, program yang digagas BKKBN untuk mengajak remaja menjauhi seks bebas, narkoba dan HIV/AIDS.  Program ini berisi sosialisasi tentang pengetahuan mengenai keluarga berencana yang menyasar kalangan siswa SMA dan mahasiswa.  Dimana yang memberikan pengetahuan adalah teman-teman seusianya atau duta Genre, alasan ini dipilih karena kecenderungan mereka mau lebih mendengarkannya.  Selain itu penting dilakukannya sosialisasi kepada masyarakat luas untuk merefleksikan kembali hakikat pernikahan serta sosialisasi UU Perkawinan sebagai antisipasi dari pernikahan dini.  


Say NO to Pernikahan Dini, Sukses MASA DEPAN
Selain itu perbaikan di bidang transportasi dan komunikasi membuka kesempatan bagi para pemuda, bahkan yang tinggal di daerah-daerah terpencil mengenal orang-orang dengan tradisi dan nilai-nilai kehidupan yang berbeda, walaupun dunia semakin urban dan industrialisasi menawarkan godaan kemajuan dan kesempatan. Tetapi, tanpa pendidikan dan latihan yang memadai, para remaja tidak akan mampu memenuhi tuntutan lingkungan pekerjaan modern, dan tanpa bimbingan orang tua, masyarakat serta aparat pemerintahan, para remaja mungkin tidak siap untuk menilai hasil dari keputusan yang diambil mereka.  Inilah tugas pemerintah untuk menyediakan pendidikan dasar yang dapat diperoleh secara luas.  Perkawinan menandai sebuah transisi penting di dalam kehidupan individu, dan jadwal peristiwa itu dapat mendatangkan dampak yang dramatis terhadap masa depan seorang pemuda.  Sehingga kita semua harus turut andil menjadi bagian dari peristiwa besar ini, membawa generasi muda untuk lebih sukses dalam pendidikannya sehingga dapat memajukan Bangsa dan Negaranya.