Jadi teringat ceramah alm. Ustadz Jefri Al-Buchory "butuh ga butuh beli aja. Jangan beli 1 belinya yang banyak. Nanti sambil jalan ke tempat tujuan, apa yang kita beli berikan lagi ke org disekitar. Siapa pun. Mampu ga mampu beri saja, siapapun dia. Karena Allah sudah titipkan rejekinya" ... Ucapan itu terngiang sampai sekarang. 😊
Siapa yang tahu si penjual teh di pinggir jalan berdo'a agar laris dagangannya. Menyiapkan dagangan dari pagi, buah kesabarannya dan ketulusannya melayani pembeli, berharap rejeki yang halal. Siapa yang tahu ada orang yg sedang dalam perjalanan bersegera sampai kerumah untuk melepaskan dahaga setelah seharian berpuasa, berharap ada org yang membelikannya sebuah minuman. Siapa yang tahu? Allah. 😊 bukankah telah Allah tegaskan rejeki ini hanya titipan. Ada rejeki orang lain yang Allah berikan lewat kita.
Coba deh, siapa yang mengatur tiba-tiba ada penjual teh saat kita lewat berkendara, yang mengatur ada si bapak pemulung yang bercucuran keringat bersegera sampai ke rumah, yang mengatur kita dapat rejeki banyak hari ini yang cukup untuk membeli minuman dingin yang hanya beberapa ribu. Allah. 😊 Allah putar rejeki setiap hamba-Nya di situ. Kalau saja kita tidak peka terhadap rencana Allah, Kalau saja kita lewatkan sedikit kesempatan itu, kita kehilangan moment bukan untuk membahagiakan orang lain, tapi untuk membahagiakan diri sendiri 😊 . apa pernah ada rasa kecewa dan tidak bahagia setelah kita membahagiakan org lain dengan cara yang mudah ? Siapa yang tahu dia yang kau bantu hari itu, mengingat wajahmu dan mendoakanmu dalam sujud malamnya. Siapa yang tahu, saat kau tidur terlelap pintu langit terbuka lebar karena doanya. Bukankah ketika kau memuliakan yang dibumi, maka yang di langit meninggikan mu? Maha benar Allah dengan segala rencana-Nya.. Semoga kita tidak lupa untuk bersegera peka terhadap apa yang Allah tunjukkan dengan semua skenario-Nya. Insyaa Allah..
Siapa yang tahu si penjual teh di pinggir jalan berdo'a agar laris dagangannya. Menyiapkan dagangan dari pagi, buah kesabarannya dan ketulusannya melayani pembeli, berharap rejeki yang halal. Siapa yang tahu ada orang yg sedang dalam perjalanan bersegera sampai kerumah untuk melepaskan dahaga setelah seharian berpuasa, berharap ada org yang membelikannya sebuah minuman. Siapa yang tahu? Allah. 😊 bukankah telah Allah tegaskan rejeki ini hanya titipan. Ada rejeki orang lain yang Allah berikan lewat kita.
Coba deh, siapa yang mengatur tiba-tiba ada penjual teh saat kita lewat berkendara, yang mengatur ada si bapak pemulung yang bercucuran keringat bersegera sampai ke rumah, yang mengatur kita dapat rejeki banyak hari ini yang cukup untuk membeli minuman dingin yang hanya beberapa ribu. Allah. 😊 Allah putar rejeki setiap hamba-Nya di situ. Kalau saja kita tidak peka terhadap rencana Allah, Kalau saja kita lewatkan sedikit kesempatan itu, kita kehilangan moment bukan untuk membahagiakan orang lain, tapi untuk membahagiakan diri sendiri 😊 . apa pernah ada rasa kecewa dan tidak bahagia setelah kita membahagiakan org lain dengan cara yang mudah ? Siapa yang tahu dia yang kau bantu hari itu, mengingat wajahmu dan mendoakanmu dalam sujud malamnya. Siapa yang tahu, saat kau tidur terlelap pintu langit terbuka lebar karena doanya. Bukankah ketika kau memuliakan yang dibumi, maka yang di langit meninggikan mu? Maha benar Allah dengan segala rencana-Nya.. Semoga kita tidak lupa untuk bersegera peka terhadap apa yang Allah tunjukkan dengan semua skenario-Nya. Insyaa Allah..