My Blog Viewers :)

Minggu, 10 November 2013

Sujud Terakhir Saat Shalat Wajib, Hukumnya ???

Assalamu'alaikum wr. wb

Waah~~ udah lama nih Setya gak nge-Blog ^^" hhi.. maklum nih lagi dapat rezeki lebih dari ALLAH :') Alhamdulillah... nah sekarang saatnya bikin tulisan baru nih. Meski sibuk dengan mencari nafkah yang juga merupakan bentuk ibadah kita sama Allah, kita juga harus menyempatkan diri untuk berguna buat orang lain dan agama.  Misalnya berguna buat orang lain apa, Setya? yah kamu cuci piring, ngepel, sama cuci baju dirumah ku. Hhi Becanda neng~

Eh eh  Enaknya nulis apa yaaa? mmmh~
Gini, beberapa hari yang lalu, ada seorang sahabat Setya yang SMS setya nihh, menanyakan tentang beberapa hal. (Alhamdulillah sahabat setya yang ilmu agamanya lebih tinggi ini namanya Choiriah masih mau merendahkan hatinya bertanya sama setya yang kadang masih bodoh soal agama, tapi tetep harus mau belajar yaaa).  Nah, kita bahas dan diskusikan bersama yaaa apa pertanyaannya Choiriah :)


Adakah hadist atau ayat dalam Al-Qur'an yang menyatakan : Agar do'a kita ingin cepat dikabulkan oleh Allah maka kita harus berdo'a di sujud terakhir setiap shalat ?

Nah sebelum kita bahas lebih lanjut, yuk kita pahami sedikit arti dari sujud itu sendiri. Sujud atau As-Sujud mengandung arti ketundukan atau kerendahan diri.  Dimana posisi manusia ketika bersujud dahinya sejajar dengan bumi.

Oke kita bahas ya Calon penghuni surga ALLAH...
Pertama, kalau menurut Setya sih, semua do'a itu pasti kabulkan dan di ijabah sama Allah.  Cuma kita tidak tahu kapan Allah akan memberikannya pada kita, tapi yang perlu kita INGAT adalah, ALLAH PASTI mengabulkan semua do'a hamba-hamba Nya.  Lha wong Allah kan maha Kaya, kita meminta dunia beserta jagad raya dan surga-Nya aja dikasih kok, apalagi kita cuma minta sama ALLAH dikasih kesehatan, umur panjang, anak yang soleh, suami yang kaya, uang Rp 2000,- buat beli gorengan di depan kampus (Hehee~)
Nah, cuma terkadang kita memiliki suatu keinginan atau hajat yang menurut kita itu pentiiiing banget alias URGENT yang harus kita haturaken (sampaikan) sama gusti ALLAH.. (padahal kita gak minta pun, ALLAH mah udah tau) hehe, tapi itulah cara kita yang miskin ini meminta sama ALLAH yang maha Kaya. meskipun Allah tahu, tapi kita tetep harus meminta.. Itulah tugas kita sebagai hamba-Nya.  Lah masa iya, kita butuh tapi gak mau minta tolong?? itu mah SOMBONG namanya, alias ANGKUH bin GENGSI.. hehe

Nah, pernah denger hadist ini :

Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu.” (HR. Muslim no. 482, dari Abu Hurairah)
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
 عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ «أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
 Artinya :
Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda : Keadaan Paling dekat seorang hamba dari Rabbnya adalah ketika dia dalam keadaan sujud, maka perbanyak do'a (di dalamnya) (HR Muslim)

tidak hanya dekat dengan Allah, kekasih-Nya pun menyatakan dalam Hadist berikut ini :

عن أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ -رضى الله عنه- أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم – يَقُولُ « أَتِمُّوا الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ، فَوَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ إِنِّى لأَرَاكُمْ مِنْ بَعْدِ ظَهْرِى إِذَا مَا رَكَعْتُمْ وَإِذَا مَا سَجَدْتُمْ 


Artinya :
Anas bin Malik ra meriwayatkan bahwa dia telah mendengar Rasulullah saw bersabda : Sempurnakanlah ruku' dan sujud, demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sesungguhnya aku benar-benar melihat kalian dari belakang punggungku, jika kalian ruku' dan sujud (HR. Bukhari dan Muslim)

Nah, kan. Subhanallah banget kan sujud itu.. ternyata benar-benar membuat kita tidak hanya dekat dengan Allah tapi dekat juga dengan kekasih-Nya.. dan semoga kita termasuk hamba-Nya yang di masukkan ke dalam surga-Nya dan berkumpul dengan para Kekasih-Nya.. Aamiin

Terkadang sering kita melihat orang ketika shalat di masjid kalau sujud terakhir biasanya lama sekali, Apa mereka sedang berdo'a? Lalu apa hukumnya?

Nah, sering kan kita melihat fenomena seperti ini.  Alhamdulillah ada sahabat Setya yang nanya, jadi kita bisa saling belajar dan mengingat lagi kan? Nah, untuk hal ini Setya mau mencoba menjawab sesuai yang setya tahu. mohon ma'af ya, kalau salah... mohon dibenerin ye, hehe

Boleh gak sih kita melamakan sujud kita? 
Haruslah diketahui bahwa shalat itu adalah ibadah mahdah yang dalam pelaksanaannya harus dilakukan sesuai yang dituntunkan Rasulullah saw , baik tentang gerakan-gerakannya maupun bacaan-bacaannya.  Nah untuk memperkuat pernyataan tersebut, nih simak hadist riwayat Al-Bukhari dari Malik Ibn Huwairisi, bahwa Nabi bersabda :
"Shalatlah kamu sekalian sebagaimana kamu melihat saya shalat." (Bukhari) 
nah oleh karena itu kita tidak boleh menambah-nambahi apa-apa yang telah di contohkan oleh Rasul.  Termasuk dalam hal berdo'a ketika ruku', i'tidal, sujud, duduk diantara dua sujud, maupun pada waktu tahiyyat.

Lah terus gimana dong, dengan Hadist riwayat Muslim dari Abu Hurairah berikut ini : 
"Bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Hamba yang paling dekat kepada Tuhannya adalah hamba yang sedang sujud, maka perbanyaklah do'a oleh kamu sekalian pada waktu sujud". (HR Muslim) 
pastinya kita memahami pada waktu sujud kita boleh memperbanyak do'a, dan do'a yang kita panjatkan ketika sujud tidak saja dari apa yang dituntunkan Rasulullah saw, tetapi juga kita boleh mengucapkan do'a yang kita mau. Ya gak ? (Pasti lagi pada manggut-manggut kan? hhe)
Nah Temen-temen yang dicintai Allah (Aamiin), memperbanyak do'a pada waktu sujud bukan berarti kita menambah do'a yang tidak diterima dari Rasulullah saw.  Maksud dari memperbanyak do'a dalam hadist di atas adalah mengulang-ngulang suatu do'a dalam sujud dan ruku'.  Pengertian ini ditunjuki oleh hadist Nabi saw antara lain yang diriwayatkan oleh Muslim dari Aisyah, bhwa Aisyah berkata yang artinya :
Bahwasannya Rasulullah saw memperbanyak do'a pada waktu ruku' dan sujudnya dengan membaca : "Subhanaka Allahumma rabbana wa bihamdika Allahummagfirli (HR. Muslim)
Diriwayatkan dari Hudaifah ra ia berkata : Aku pernah shalat bersama Nabi saw, di dalam rukuknya beliau membaca : Subhaana Rabbiyal-'adziim dan dalam sujudnya : Subhana rabbiyal-a'la (HR. Muslim)
Nah, bacaan do'a itu tidak berarti hanya diperlakukan khusus dlaam salah satu ruku' atau sujud saja, maksudnya umpama sujud yang terakhir di perpanjang, melainkan diperlakukan sama dalam semua ruku' dan sujud, karena tidak diperoleh keterangan bahwa Nabi saw hanya memperlama/ memperpanjang salah satu ruku' atau sujudnya saja. Mau sujud atau ruku' yang diawal, di tengah maupun di akhir.  Justru Nabi kita tercinta menyamakan lamanya itu dalam semua ruku' dan semua sujud.. Gak percaya? (Percaya kok Set !) hhe, yuk biar leleeeeeebih yakin, check this out ya :

كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرُكُوعُهُ وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ وَسُجُودُهُ وَمَا بَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ قَرِيبًا مِنْ السَّوَاءِ



Artinya :
Shalatnya Rasulullah saw antara ruku'nya, i'tidalnya, sujudnya, duduk di antara dua sujud, lamanya hampir sama. (HR Bukhari dan Muslim)

nah buat penegasan lagi nih, kata "Lamanya hampir sama" menunjukkan bahwa tidak ada yang menonjol atau lebih lama waktunya untuk sujud maupun gerakan lainnya.

Lalu, kenapa kadang Imam saat shalat berjamaah memperlama sujud terakhirnya?

tidak ada dalil yang menunjukkan anjuran memperlama sujud terakhir kita ketika shalat.  Menurut para ulama, sebagian imam melakukan hal tersebut adalah dalam rangka untuk mengingatkan itu merupakan rakaat akhir dari shalat kita. Sehingga makmum teringat untuk melakukan tasyahud akhir.  Yah meskipun alasan ini tidak cukup untuk menyatakan diterimanya memperlama sujud terakhir :/ . Wallahu'alam
Nah saat shalat berjama'ah kita harus mengikuti gerakan imam. Jangan mendahuluinya ataupun lebih lama daripadanya.
Imam itu di angkat untuk di ikuti, maka janganlah diselisihi (HR Bukhari dari Abu Hurairah)
Nah, kalau kita jadi Imam?
Tidak selayaknya kita memperlama sujud kita sehingga memberatkan orang yang berada dibelakang kita (makmum).. karena kondisi dari setiap makmum itu berbeda-beda :)

Nah , kita juga tidak diperbolehkan membaca Al-Qur'an saat sujud dan ruku'.  Imam Muslim meriwayatkan Hadist dari Ibnu Abbas ra dia berkata : Rasulullah saw bersabda :
Ketahuilah! Sesungguhnya saya dilarang membaca Al-Qur'an ketika ruku' dan sujud.  Untuk Ruku' maka agungkan Rabb azza wajalla padanya.  Sedangkan sujud maka bersungguh-sungguhlah dalam do'a.  Karena waktu sujud sangat pasti jika do'a kalian dikabulkan.

Karena itu para ulama sepakat bahwa membaca Al-Qur'an hukumnya makruh dalam ruku' atau sujud.

Nah kalau setya pribadi, Setya tidak mengkhususkan berdo'a pada sujud terakhir saat shalat.  Karena kita harus shalat seperti yang dicontohkan oleh nabi Muhammad saw.  Namun, memang,... ketika sujud, kita merasa sangat dekat dengan Allah, sehingga ketika selesai shalat, apabila memang ada suatu keinginan yang sangat ingin setya sampaikan sama Allah, maka Setya akan berdoa sambil sujud .. :')

Saudaraku yang dirahmati Allah
Rasul menyuruh shalat seperti yang beliau lakukan,  maka kita harus meniru Beliau dlam beribadah, dan jangn membuat jalur sendiri sehingga mendahului apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya.

Nah, semoga manfaat ya Saudaraku..
Mohon di share sekiranya ini bermanfaat bagi kita semua..  Silakan di komen apabila ada tulisan yang salah, karena kesempurnaan hanya milik Allah semata dan kekurangan miliknya bunda dorce (EEEEEEH, ) maksudnya kekurangan milik kita semua.. Hamba-Nya yang banyak alpa..

Wassalamu'alaikum wr. wb
Setya Rosa Gallica

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاء