My Blog Viewers :)

Jumat, 30 Desember 2016

Perihal Jodoh



Sungguh beruntunglah perempuan-perempuan yang baik dan laki-laki yang baik 🌹
.
Mengapa demikian?
Karena mereka akan saling dipersatukan oleh Allah Subhanahu Wata'ala. Sedangkan mereka yang tidak baik, pun akan dipertemukan dengan yang tidak baik pula.
Sebagaimana firman Allah Azza Wa Jalla : “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)”.
[QS. An-Nur: Ayat 26]
Tetapi yang perlu di garis bawahi pada hal ini bahwasanya, perbuatan baik itu dilandaskan dengan ikhlas atas dasar mencari keridhoan Allah, bukan diperuntukkan hanya untuk mendapatkan perhatian makhluk Nya saja.
Jika memang kita dianggap baik oleh Allah, maka dengan seizin Nya, kita akan dipersatukan dengan mereka yang dianggap baik oleh Allah Subhanahu Wata'ala.
So, hammasa untuk menjadi orang baik. Allah maha Tahu siapa yang benar benar mencintai dan berbuat baik hanya karena Nya.

Rabu, 28 Desember 2016

Cara Allah

Ada kalanya dimana keputusan tak sesuai dengan yang kita harapkan
Mungkin keputusan itu akan mengajarkan kita tentang rasa syukur pada setiap keadaan

Ada kalanya disaat cobaan datang bertubi-tubi dan seakan kita merasa tak mampu bagaimana cara menyelesaikannya
Mungkin cobaan itu akan mendewasakan kita dengan keikhlasan dan kesabaran

Ada kalanya dimana yang datang lalu pergi lebih baik dari pada harus bersama kita
Mungkin yang pergi akan terasa berarti ketika kita mampu mengartikan bahwa tak ada yang abadi keberadaannya selain Allah semata

Ada kalanya dimana penantian akan terasa lelah ketika melihat kebersamaan orang lain dalam ikatan tak halal
Mungkin yang menanti akan lebih Allah percayai ketika dia mampu memegang Amanahnya untuk menjaga diri dari segala yg di haramkan...

Jadi, biarkan Allah selesaikan dengan cara-Nya.
Cara terindah menurut-Nya.. Kelak, kau akan menyadari dan meleleh dengan semua skenario dan rancangan-Nya

Minggu, 25 Desember 2016

Menjaga Pandangan

Suatu malam aku berbicara dengan seseorang.
Awalnya pembicaraan kami ringan saja.
Tapi ternyata seringkali berujung pada titik-titik kritis tentang masa depan.
Salah satunya, pasangan dimasa depan.
Aku tidak memungkiri seusiaku adalah galau perihal menikah.
Terutama bagi mereka yang memutuskan tidak ingin berpacaran.
Namun kutegaskan ya, ini bukan berarti aku akan menikah besok atau bulan depan.
.
Kerap kali orang disekitarku menasehatiku tentang memilih pasangan hidup.
Menekankan agar aku memilih ia yang padai menjaga pandangan.
Terutama karena aku yang masih berilmu rendah ini, yang masih memiliki rasa kecemburuan demikian hebat, dan tanpa sedikitpun mengingkari sunnahnya poligami namun memilih menjadi satu untuk selamanya, InsyaaAllah.
.

Aku selalu kagum pada laki-laki yang begitu berusaha menjaga pandangannya.
Menunduk pada lawan bicaranya jika ia seorang perempuan.
Yang bahkan, terlihat seperti orang yang mencari receh jatuh dilantai.
.
Aku juga mengapresiasi pada laki-laki yang bahkan tidak berani menatap seorang perempuan meski hanya sebatas foto jika tanpa restu dari si pemilik foto.
Yang ini bisa kita perhatikan dari orang-orang yang ia follow.
Mungkin kita akan sedikit sekali mendapati ia follow perempuan.
Kecuali tentu yang ia kenal.
Hebat bukan?
.
Dijaman sekarang yang orang bisa stalking sana sini tanpa ketahuan asal ngga nge love.
Dijaman sekarang yang orang bisa bobo liatin foto orang lain bermodal screenshoot atau download diam-diam.
.
Yah, dijaman sekarang.
.
Semoga suatu saat nanti kita dipertemukan dengan ia yang pandai menjaga pandangan.
Dengan ia yang juga pandai menjaga hati hanya pada satu orang.
.
Namun ibuku juga selalu menasehatiku untuk paham bahwa jodohku adalah cerminan diriku.
Dan akan kudapat sesuai dengan apa yang aku usaha jaga dan pertahankan.
.
Jadi, mari bersiap melawan hati dan nafsu yang berkebalikan dengan syariat.
Tentu saja semata berlandaskan Allah Ta’ala.
Bukan cinta, ya.

Kamis, 29 September 2016

Li Madza Ahsan ?

Li madza ahsan ? Kalau ternyata setiap menit dan setiap menit terdapat kelapangan dari Allah Sang Maha pemilik langit.


Li madza ahsan ? Jika ternyata, rejeki ku sudah tertulis, umurku telah di tentukan, dan ajalku juga sudah ditetapkan entah kapan datangnya.


Li madza ahsan? Kalau ternyata sayangnya Allah kepadaku melebihi sayangnya seorang ibu kepada bayinya.


Li madza ahsan ? Kalau ternyata ketika aku beristighfar kepada Allah, Allah akan memberikanku rejeki dan menghilangkan semua kegelisahanku.


Li madza ahsan ? Jika ternyata ketika Allah berkehendak atas sesuatu, Allah akan berkata "KUN ! MAKA JADILAH"


Li madza ahsan? Jika kepercayaanku kepada Allah tidak ada penghalangnya.

Li madza ahsan? Jika rasa optimisku dan senyumku lebih baik daripada aku bersedih.


Jika kamu sedang bersedih, maka sujudlah dan katakan :"Dan jika engkau di dzalimi, maka sujudlah di hadapan-Nya dan berdo'a ,"wahai Yang Maha Adil, tolonglah aku!"


Dan jika engkau hendak memilih, maka sujudlah dan katakan pada Allah,"Wahai Dzat yang Maha Melihat, berikanlah aku petunjuk".

Li madza ahsan ? :') la tahzan ...

www.setyarosagallica.blogspot.com

Selasa, 02 Agustus 2016

Saat Allah merancang yang terbaik menurut-Nya

Surah Al-Baqarah ayat 216, Allah yang Maha Tahu segalanya sudah mengisyaratkan boleh jadi engkau tdk suka dgn sesuatu, padahal menurut ilmu Allah, pengetahuan Allah baik untukmu, dan boleh jadi engkau menyukai sesuatu padahal buruk bagimu.

Allah Maha Tahu, kalian tidak tahu, makanya kita tidak boleh sok tau. Sering kali kita kecewa pada awalnya, tapi berjalannya waktu kita malah bersyukur ternyata yang kita anggap buruk ternyata sesudah dijalani, hikmahnya lebih baik dari apa yang kita duga. Allah Maha sayang terhadap  hamba-Nya, Allah tidak pernah dzlim terhadap hamba-hamba Nya yang beriman. Allah merancang apa yang terbaik menurut-Nya bukan menurut kita, bukan menurut selera kita, karena selera kita lebih dekat dengan hawa nafsu.

Ini renungan ku dari tadi malam, perasaan gelisah. Merasa yang paling buruk padahal sudah berusaha sekuat mungkin. Tidak tenang, tidurpun sampai tak terasakan. Berusaha menenangkan diri dengan berdzikir, shalawat hingga tertidur.  Alhamdulillah paginya agak ridha dan ikhlas. Yakin bahwa Allah benar-benar maha mengetahui apa yang akan terjadi sedangakan kita tidak. Kita sebagai makhluk Allah hanya bisa mengira-ngira dan sok tahu tentang apa yang akan terjadi. Maka malaikatku pun mengingatkan dan berbisik : "Tenang, Allah Maha Tahu. kalau Allah bilang Kun Fayakun! manusia ga ada yang bisa merubah. Tenang, berusaha legowo.."

Maka ku katakan pada diriku sendiri : 
Ada banyak cara Allah untuk mempertemukan, terlihat rumit padahal sederhana, terlihat jauh padahal dekat, terlihat orang lain padahal kamu. Semoga Allah mempertemukan kita dengan orang-orang baik.  Selaluada awal untuk memulai sesuatu, dan semoga Allah selalu menjadi yang pertama. Aamiin

Sebab tujuan yang besar memerlukan banyak pengorbanan dan keikhlasan.  Maka ku yakinkan diri ini bahwa rumusnya tidak selalu apa yang sulit didapatkan itu bertahan lebih lama dari yang lebih mudah di dapat.  Ini bukan perkara besar kecilnya perjuangan, melainkan tentang betapa takdir tidak bisa dikalkulasi dengan cara yang matematis.  Semuanya bergantung pada ridho ALLAH, sesuatu yang selama ini kita sering abaikan karena hasrat dan hawa nafsu kita yang menguasai setiap mili keinginan kita.


Samarinda, 2 Agustus 2016

Jumat, 08 Juli 2016

Mahar Pernikahan

Baginda bersabda,"sebaik-baik wanita adalah yang mudah maharnya.." Baginda Rasul ajarkan kemuliaan wanita, lewat kesederhanaan dan kehanifan. Baginda tahu, wanita terlena sebab harta, perhiasan dan pujian. Maka, menasehati wanita akan kesederhanaan yang akan melembutkan jiwa dan meluruskan tujuan pernikahan.

Bukan agar tak ramai dan indah pesta pernikahan, tapi agar selamatkan jiwa wanita setelah pernikahan. "Sebaik baik kalian adalah yang berlaku baik pada istrinya.." kata Baginda di hadist lain. Baginda rasul ajarkan para lelaki kesahajaan dan keharmonisan. Pada jiwa wanita cenderung dinamis.

Bukan beliau ajarkan lelaki beri harta termewah pada wanita atau mahar termahal dan melangit. Tapi pada penjagaan jiwa, perawatan hati keluarga dan wanita pada setelah pernikahan. Suami adalah pondasi, dinding,atap dalam rumah tangga. Sedangkan si istri adalah isi dari rumah tangga.

Maka, adalah hikmah baginda : "sebaik-baik wanita adalah yang mudah maharnya" dan sebaik-baik laki-laki adalah yang baik perilakunya terhadap istrinya, yang tahu memuliakan wanitanya. Cinta itu kebiasaan. Maka rawatlah ia agar terus berdetak.

Senin, 04 Juli 2016

Ah.. Masih belum sholih !

Seringkali kita meremehkan seseorang yang datang. Entah kurang dimananya hingga mulut mencomot kata-kata yang sepatutnya bukan kita yang melontar. Meremehkan.
.
.
Perihal ke-sholeh-an seseorang, ternyata benar. Siapapun tidak ada yang tau kecuali sang Pemilik Hati. Bukan hak kita menilai suatu kadar ke-sholeh-an mereka, maluuuu sekali perihal aku sering melakukan itu. Astaghfirullah .....
.
.
Subhanallah....
.
.
Ingin yang sholih tapi sendiri belum giat pergi ke majlis ilmu dan berakhlak baik.
Ingin yang tampan, ganteng, keren tapi masih sibuk mempertontonkan kecantikan, bukan menyembunyikan.

Ingin ini, ingin ini! Seperti itu maunya !
Ah, belum sholih-masih bolong sholatnya
ah belum mencintai sunnah Nabi
ah, masih suka main musik
ah, masih suka ikhtilat dan sebagainya...

Padahal kita ngga pernah tau bagaimana dia ketika sendiri, dalam hening dia meronta kepada Allah agar mengampuni semua khilafnya, bagaimana dia menangis sejadi-jadinya karena menurutnya tidak ada lagi pintu maaf.

Subhanallah... Keliru aku saat itu mudahnya hati ini bersifat ujub. Merasa Shalih ! SOMBONG ! Laa ilaaha illa anta... Subhanaka inni kuntu minadzalimin..

Senin, 20 Juni 2016

Perputaran Rejeki

Jadi teringat ceramah alm. Ustadz Jefri Al-Buchory "butuh ga butuh beli aja. Jangan beli 1 belinya yang banyak. Nanti sambil jalan ke tempat tujuan, apa yang kita beli berikan lagi ke org disekitar. Siapa pun. Mampu ga mampu beri saja, siapapun dia. Karena Allah sudah titipkan rejekinya" ... Ucapan itu terngiang sampai sekarang. 😊

Siapa yang tahu si penjual teh di pinggir jalan berdo'a agar laris dagangannya. Menyiapkan dagangan dari pagi, buah kesabarannya dan ketulusannya melayani pembeli, berharap rejeki yang halal. Siapa yang tahu ada orang yg sedang dalam perjalanan bersegera sampai kerumah untuk melepaskan dahaga setelah seharian berpuasa, berharap ada org yang membelikannya sebuah minuman. Siapa yang tahu? Allah. 😊 bukankah telah Allah tegaskan rejeki ini hanya titipan. Ada rejeki orang lain yang Allah berikan lewat kita.

Coba deh, siapa yang mengatur tiba-tiba ada penjual teh saat kita lewat berkendara, yang mengatur ada si bapak pemulung yang bercucuran keringat bersegera sampai ke rumah, yang mengatur kita dapat rejeki banyak hari ini yang cukup untuk membeli minuman dingin yang hanya beberapa ribu. Allah. 😊 Allah putar rejeki setiap hamba-Nya di situ. Kalau saja kita tidak peka terhadap rencana Allah, Kalau saja kita lewatkan sedikit kesempatan itu, kita kehilangan moment bukan untuk membahagiakan orang lain, tapi untuk membahagiakan diri sendiri 😊 . apa pernah ada rasa kecewa dan tidak bahagia setelah kita membahagiakan org lain dengan cara yang mudah ? Siapa yang tahu dia yang kau bantu hari itu, mengingat wajahmu dan mendoakanmu dalam sujud malamnya. Siapa yang tahu, saat kau tidur terlelap pintu langit terbuka lebar karena doanya. Bukankah ketika kau memuliakan yang dibumi, maka yang di langit meninggikan mu? Maha benar Allah dengan segala rencana-Nya.. Semoga kita tidak lupa untuk bersegera peka terhadap apa yang Allah tunjukkan dengan semua skenario-Nya. Insyaa Allah..

Minggu, 19 Juni 2016

Mitos Laki-Laki


Bahwa laki-laki adalah makhluk visual, itu bukanlah mitos. Benar bahwa laki-laki suka melihat (dan bisa jadi juga menilai) kecantikan seorang perempuan. Hanya saja bagiku itu menjadi permasalahan. Kecenderungan ini membuatku takut kalau saja kebanyakan laki-laki memilih seseorang karena kecantikan. Sesuatu yang hari ini semakin bertebaran di jalanan, instagram, juga banyak tempat lain. Mudah sekali menemukan kecantikan, lebih mudah juga menemukan yang lebih cantik lagi. Aku ketakutan dengan kecantikan. Kalau kalau hati ini cenderung kepada itu. Kalau-kalau iman ini hilang karena riasan dan gincu. Sebuah ironi juga ketika banyak perempuan ingin mendapatkan laki-laki yang baik, malah mereka berlomba berias diri untuk tampil cantik. Padahal, itu hanya mengundang laki-laki yang lalai pandangannya. Mari sama-sama perbaiki niat, tidak perlu saling menyalahkan. Semoga hati-hati kita dijernihkan untuk lebih mudah mengenali kebaikan.

In frame : My best friend.
Fajar Aidil Saputra dan Imam Rosadi.
Lebaran tahun 2015 di Pizza Hut.
Reunian setelah terpisah Samarinda-Depok-Jakarta

Jumat, 17 Juni 2016

Karakter Keluarga


Semakin ke sini semakin dimengerti bahwa kebaikan hati, keluhuran budi, kecerdasan, dan segala sesuatu yang bersifat karakter itu jauh lebih menarik daripada kecantikan/ketampanan dan yang melekat padanya. Apalagi kalau kita berniat untuk jalan bersama, karakter itu lebih kuat. Sebab ia dibentuk dari bertahun-tahun ujian hidup, ilmu pengetahuan yang diserap, lingkungan, didikan orang-orang baik. Sementara kecantikan dan ketampanan, bisa dibuat dalam sehari. Dan secepat itu pula ia hilang oleh waktu.

Rabu, 15 Juni 2016

Teruslah melangkah

Aku tidak tahu sama sekali tentang bagaimana Engkau menjalankan setiap urusan-Mu terhadapku, bagaimana Engkau menulis cerita ini, bagaimana Engkau membuat takdir, dan bagaimana Engkau menuntun langkah ini.


Maka, buatlah aku berada dalam keyakinan tentang segala hal yang Kau berikan ini, bahwa segala hal yang terjadi padaku saat ini adalah yang terbaik untukku.

Teguhkanlah akar keyakinanku sehingga semenyakitkan apapun jalan yang nantinya aku tempuh, aku tetap percaya.

Allah, anugerahkanlah aku kekuatan untuk aku tetap bisa bertahan. Agar semua keyakinanku ini tak akan menjadi sia-sia. :')

Selasa, 14 Juni 2016

Berjalan sendiri

Pernah melalui jalan yang lurus dan sepi? Awal awal terasa begitu menyenangkan karena merasa kita bisa berjalan lebih cepat dan sesuka hati. Namun, lama-lama kita bosa karena tidak ada tantangannya. Nah, hidup kita mirip seperti itu. Dibuat bergejolak, naik-turun, berkelok, terjal, bahkan kadang-kadang harus terjebak macet tidak bisa bergerak. Ujiannya banyak, biat kita tidak bosan pada hidup yang stagnan. Bahkan kadang, bosan pun juga menjadi ujian tersendiri.

Di Al fatihah 3 ayat terakhir, yang dimaksud jalan lurus bukanlah sesuatu yang sifatnya terwujud. Akan tetapi keteguhan hati dalam menjalanj sesuatu yang disebut sebagai keimanan dan ketakwaan


Sabtu, 28 Mei 2016

Bubur Ayam hari ini


Kalau kita tahu bahwa ada orang bangun jauh di dini hari, memasak sesuatu yang kita beli di pagi hari. Mungkin kita akan terkejut.

Bahwa semangkok bubur ayam yang kita makan dengan lezat di pagi hari adalah buah karya tangannya, buah kekuatan badannya mengalahkan malam dan matanya mengalahkan rasa ngantuk dan hatinya mengalahkan keluh kesah.

Bila kita bisa menghargai setiap sendok makanan yang kita makan, bahwa setiap sendoknya lahir dari perjuangan yang tidak sederhana sama sekali.

Niscaya kita tidak akan menyianyiakan makanan yang kita makan, tidak menyisakannya, tidak mengambil terlalu banyak.

Karena rasa syukur itu tidak sekedar ucapan "alhamdulillah" setelah selesai makan, tapi perlu diwujudkan dalam tindakan yang nyata.

Dan jangan lupa berbagai.
Jangan lupa untuk tidak menawar dagangan yang mereka dorong dari pagi hari, bila perlu lebihkan sedikit bayarnya.

Kalau ada anak-anak jalanan di dekatmu, ajak mereka makan bersama. Karena membahagiakan orang lain adalah hal yang sederhana. Tapi banyak orang mencari kebahagiaan dengan cara-cara yang rumit :)

Rabu, 23 Maret 2016

Tentang Hijrah


Bagiku, HIJRAH itu nikmat....
Senikmat bangun pagi setelah sehari kemarin bekerja penuh.
Bagiku, hijrah itu sejuk.
Sesejuk merangkul pagi, ditemani secangkir teh hangat.
.
Bagiku, hijrah itu hangat..
Sehangat membuka jendela di pagi hari, menghadap ufuk timur, menyambut terbitnya matahari yang baru.
.
Hijrah itu, seperti kembali terlahir, kembali menapakkan kaki di tanah yang baru.
.
Bagiku, hijrah itu adalah titik paling indah selama proses kehidupan..
Titik yang membatasi antara cerita yang lama menuju cerita yang baru..
Titik yang membatasi ruang yang gelap dengan ruang yang bercahaya.
.
Ketika banyak orang yang ingin menjadi lebih baik namun tidak bergerak, jadilah engkau seperti baling-baling, yang mencari angin untuk berputar.
.
Jangan diam menunggu, bergeraklah..
Tidak ada kata menunggu hidayah dalam berhijrah..
Semuanya perlu dicari, semuanya perlu dijemput.
.
Jadilah orang paling beruntung yang berhasil menemukan titik itu.
Yakinlah, setelah bertemu titik itu, jalanmu ke depan akan lebih terarah, tak akan ada lagi kata semena-semena.
Berlarilah, Allah menunggumu^^