My Blog Viewers :)

Rabu, 25 September 2013

Ketentuan dari yang Maha Menentukan dan Terimalah yang telah Dia Berikan

Assalamu'alaikum wr.wb Kekasih Allah... :)


Kali ini saya akan memposting beberapa bab dari sebuah buku bacaan favorite saya yang berjudul "Durrotul Ilmi Jilid I" Karya Al-Mukarrom Kanjeng Syaikh Prof. DR. KH. Imam Bukhory Al Habsy Al Ayyuby.  Sebenarnya alasan kuat saya untuk memposting ini adalah karena saya sangat menyukai cara beliau dalam menyampaikan pemikirannya kedalam bentuk buku. Awalnya buku ini saya baca ketika dirumah Abah sulkan (Paman saya), saya sangaaat menyukai cara Beliau membahas permasalahan yang kita alami, sehingga saya terasa seperti berdialog dengan Beliau. Segala pertanyaan saya terjawab. dan Saya berharap siapapun yang membaca blog ini juga mendapatkan manfaat dari tingginya ilmu beliau. Aamiin.  Dan kalau boleh saya meminta sedikit amal soleh kalian untuk sekedar menyebarkan (share) agar dapat menjadi bahan bacaan ataupun sebagai bahan dakwah. ingatlah : Sampaikanlah walau satu ayat !
Semoga ini menjadi amal jariyah bagi kita semua, aamiin yaa Rabb

Sebelumnya saya akan menjelaskan sedikit siapa KH, Imam Bukhory Al Habsy Al Ayyuby, beliau merupakan Pemangku Pondok Pesantren Modern Al Azhar dan Ponpes Modern Nurul 'Izzah, Boteng, Gresik, Jawa Timur.   Al-Ustadz Kyai Haji Imam Bukhori Al-Ayyubi adalah lulusan master dan professor S3 di bidang fiqih universitas di mesir, beliau adalah murid dr Syeikh Al-Ayyubi mesir, saat ini mengajar di berbagai universitas di surabaya, dan mengajar di universitas pondok modern Gontor ponorogo, beliau mulai merintis pondok pesantren sebagai wadah untuk berdakwah,beliau juga menerima bantuan untuk menolong orang baik itu kesusahan karena penyakit dhohir atau batin, dengan ikhlash tanpa embel embel.
caranya... ya rahasia...
          Al-Mukarrom Kanjeng Syaikh Prof. DR. KH. Imam Bukhory Al Habsy Al Ayyuby.            
Beliau juga selain mumpuni di bidang ilmu agama juga sakti mandra guna, ilmu ilmu batin seperti apa saja bisa bro,masalah dengan gaib, Insya Alloh mampu dan sering diceritakan kepada jama'ahnya bahwa itu semua bukan untuk pamer, tetapi untuk tahadduts bin nikmah sebagai rasa syukur kepada Alloh atas semua karunia yg diberikan dari Alloh kepada beliau dan juga sering di undang ke kapolda jatim untuk memberikan siraman rohani untuk para tentara dan polisi supaya iman mereka kuat dan juga beliau hafal Al-Quran 30juz, itu yg membuat saya bangga dan kepingin menjadi seperti beliau.. Aamiin

Buat yang pengen konsultasi atau bertemu dengan beliau, silahkan datang ke kediaman beliau di boteng menganti gresik jatim. Insya Allah meluber yang datang, tapi cuma hari minggu dan kamis dari pagi sampai malam.
Nah, Beliau juga yang meng-ijazahi mengenai Sayyidus shalawat yang pernah beliau nasehatkan kepada saya, mengenai apa itu sayyidus shalawat dan apa manfaatnya akan saya bahas di postingan selanjutnya.  Seperti janji saya, saya akan memposting mengenai beberapa Bab dari buku karangan Beliau yang berjudul Durrotul Ilmi Jilid I
Check This Out ! ^^

Orang yang membangga-banggakan jerih payah dan perbuatannya, ketika gagal akan berkurang harapannya terhadap rahmat Allah

Jika dirimu mempunyai anggapan bahwa segala sesuatunya yang telah engkau petik di dunia ini atas atas jerih payahmu sendiri, maka berarti engkau membanggakan diri terhadap kemampuanmu.  Engkau akan menemui penyesalan ketika gagal kelak.  Engkau akan menyesal manakala mendapati hasil yang tidak sesuai dengan harapan.
Manusia seringkali lupa bahwa dibalik daya upaya dirinya itu ada kekuatan yang maha Kuat. Kekuatan yang berkuasa dan menentukan harapan-harapannya.  Jika mata hatimu jernih, maka engkau akan melihat bahwa asal penyebab dibalik jerih payahmu dan hasil yang kau dapatkan hanyalah dari Allah semata.
Keyakinan itu haruslah ditanamkan dalam hati, agar engkau tidak menyesal manakala ikut bermain dalam kehidupan ini kemudian terantuk batu sandungan, GAGAL ! Begitu juga saat engaku berhasil dalam mencapai harapan, maka engkau tidak akan kufur nikmat.
Kebanyakan diantara manusia lupa diri.  Mereka menganggap semua harapan itu dapat diraih dengan kekuatan usahanya sendiri.  Karenanya jika ia telah mencapai kenikmatan hidup, akhirnya jadi berbangga diri.  Mereka mengingkari nikmat yang dirasakan.  Mereka lupa bahwa yang menentukan hasil akhir dan jerih payahnya adalah Allah.  Tanpa campur tangan kekuasaan-Nya, tak mungkin dapat mencapai kenikmatan itu.

Ingatlah, jika engkau lupa bahwa takdir Allah itu sangat mempengaruhi jerih payahmu, maka engkau pasti kecewa ketika menemui kegagalan.  Tetapi jika dirimu sadar terhadap adanya penyebab kegagalan dibalik usaha, maka kegagalan hanya engkau pandang sebagai peringatan guna memperkuat kesadaran dalam berkehendak.  Orang yang mengaku salih, tentu akan menyandarkan harapannya kepada yang mengabulkan cita-cita.

Engkau ingin bertajrid, padahal Allah menjadikanmu pada golongan yang mencari penghidupan.  Keinginan (bertajrid) merupakan keinginan hawa nafsu.  Sebaliknya kau ingin memenuhi keinginan duniawi, padahal Allah telah menjadikanmu kedalam golongan bertajrid. keinginan mengejar duniawi merupakan kemunduran dari cita-cita yang luhur

Allah swt tidak hanya menciptakan kehidupan akhirat.  Allah juga menciptakan kehidupan duniawi.  Mengapa engkau membenamkan diri dalam ritaul-ritual yang justru menghabiskan umurmu menjadi sia-sia, tidak bermanfaat bagi sesama.  Engkau berkeinginan dekat kepada Allah, lalu duduk berlama-lama memutar biji tasbih, tepekur sampai tengkuk mu menjadi kaku.  Engkau memperbanyak amalan-amalan sunnah, sampai-sampai yang wajib terlupakan.
Sikap seperti itu pertanda bahwa engaku hanya mengejar kehidupan akhirat belaka.  Engkau melupakan hak dan kewajibanmu sebagai makhluk di muka bumi.  Padahal Allah menjadikan manusia sebagai khalifah, sebagai pengatur dan penguasa dunia.  Engkau lupa bahwa dirimu mempunyai hak dan kewajiban untuk beristri dan beranak, mencari nafkah dan bergaul dengan sesama.  JIka engkau bersikap mementingkan diri sendiri karena memburu akhiratmu, maka engkaupun melupakan kewajibanmu terhadap sesama manusia, terhadap anak dan istrimu, terhadap orang-orang disekitarmu.
Atau, justru sebaliknya, engkau tidak memikirkan akhirat sama sekali tetapi sibuk memburu kekayaan.  Siang dan malammembanting tulang.  Tak henti-hentinya mengumpulkan energi dan memeras keringat.  Semua itu kau lakukan untuk mencapai kenikmatan duniawi.  Ingatlah, Allah tidak hanya menciptakan duna, tetapi juga menyediakan akhirat.  Jika dirimu tenggelam dalam lautan duniawi belaka, lalu mana persiapan untuk akhirat mu? Kenikmatan hidup di dunia ini hanya sekejap.  Bagaikan musafir yang singgah di bawah sebuah pohon untuk berteduh.
Sebagai orang yang bermata hati, hendaknya jangan memntingkan urusan akhirat saja.  Karena keinginan itu merupakan keinginan hawa nafsu.  Sebaliknya jangan pula mementingkan urusan duniawi.  Itupun merupakan keinginan hawa nafsu.
Orang-orang yang tajam penglihatannya, tentu dapat mengatur keseimbangan anatar kepentingan akhirat dan kehidupan duniawi.  Masing-masing mendapatkan porsi yang seimbang.  Orang-orang ini sadar bahwa Allah telah menyediakan kenikmatan duniawi yang harus dicapai dengan jerih payah.  Allah juga menjanjikan akhirat yang harus diraih dengan jerih payah pula.  Karenanya, dlaam masalah ini yang terpenting adalah diperlukan sikap untuk berserah diri kepada Alla, bersikap menerima atas kehendaknya terhadap penghidupanmu.

Saudaraku, terima kasih sudah berkesempatan membaca. Jangan lupa di share sekiranya ini bermanfaat untuk kita semua.  Saya juga masih belajar, mohon maaf sekiranya banyak kesalahan. Semoga kita termasuk kedalam golongan hamba-hambanya yang sukses dunia dan akhirat. Aamin yaa Robbal'alamin.

Wassalamu'alaikum wr. wb

Setya Rosa Gallica

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon masukkan komentar, saran dan kritik kalian ya :) Terima kasih sudah berkunjung :)