My Blog Viewers :)

Selasa, 02 Agustus 2016

Saat Allah merancang yang terbaik menurut-Nya

Surah Al-Baqarah ayat 216, Allah yang Maha Tahu segalanya sudah mengisyaratkan boleh jadi engkau tdk suka dgn sesuatu, padahal menurut ilmu Allah, pengetahuan Allah baik untukmu, dan boleh jadi engkau menyukai sesuatu padahal buruk bagimu.

Allah Maha Tahu, kalian tidak tahu, makanya kita tidak boleh sok tau. Sering kali kita kecewa pada awalnya, tapi berjalannya waktu kita malah bersyukur ternyata yang kita anggap buruk ternyata sesudah dijalani, hikmahnya lebih baik dari apa yang kita duga. Allah Maha sayang terhadap  hamba-Nya, Allah tidak pernah dzlim terhadap hamba-hamba Nya yang beriman. Allah merancang apa yang terbaik menurut-Nya bukan menurut kita, bukan menurut selera kita, karena selera kita lebih dekat dengan hawa nafsu.

Ini renungan ku dari tadi malam, perasaan gelisah. Merasa yang paling buruk padahal sudah berusaha sekuat mungkin. Tidak tenang, tidurpun sampai tak terasakan. Berusaha menenangkan diri dengan berdzikir, shalawat hingga tertidur.  Alhamdulillah paginya agak ridha dan ikhlas. Yakin bahwa Allah benar-benar maha mengetahui apa yang akan terjadi sedangakan kita tidak. Kita sebagai makhluk Allah hanya bisa mengira-ngira dan sok tahu tentang apa yang akan terjadi. Maka malaikatku pun mengingatkan dan berbisik : "Tenang, Allah Maha Tahu. kalau Allah bilang Kun Fayakun! manusia ga ada yang bisa merubah. Tenang, berusaha legowo.."

Maka ku katakan pada diriku sendiri : 
Ada banyak cara Allah untuk mempertemukan, terlihat rumit padahal sederhana, terlihat jauh padahal dekat, terlihat orang lain padahal kamu. Semoga Allah mempertemukan kita dengan orang-orang baik.  Selaluada awal untuk memulai sesuatu, dan semoga Allah selalu menjadi yang pertama. Aamiin

Sebab tujuan yang besar memerlukan banyak pengorbanan dan keikhlasan.  Maka ku yakinkan diri ini bahwa rumusnya tidak selalu apa yang sulit didapatkan itu bertahan lebih lama dari yang lebih mudah di dapat.  Ini bukan perkara besar kecilnya perjuangan, melainkan tentang betapa takdir tidak bisa dikalkulasi dengan cara yang matematis.  Semuanya bergantung pada ridho ALLAH, sesuatu yang selama ini kita sering abaikan karena hasrat dan hawa nafsu kita yang menguasai setiap mili keinginan kita.


Samarinda, 2 Agustus 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon masukkan komentar, saran dan kritik kalian ya :) Terima kasih sudah berkunjung :)