Rabu, 31 Maret 2021

Zona 3 Selam Palung Laut ------- Materi 6 : Ibu Profesional dan Empat Keterampilan Dasar menjadi Orang Tua

         Ekspedisi Samudera telah dimulai. Ombak besar alhamdulillah telah saya lalui, gelang jelajahpun telah saya dapatkan.    Kini, kapal jelajahpun telah meninggalkan pelabuhan,samudera luas kini mengelilingi saya dengan ombak yang tak henti menerpa kapal jelajah.  Di fikiran saya hanya,"apakah saya siap untuk menyelami Samudera Amarta yang menyimpan banyak harta karun?"  Bismillah bersama SahabatWI saya siap dipandu untuk mendapatkan perbekalan yang pas.

source : google

 Ibu Profesional dan Empat Keterampilan Dasar menjadi Orang Tua
 oleh : Ressy Laila Untari Ningsih

❤ Pengertian Ibu menurut KBBI :vvv
1.  Perempuan yang telah melahirkan seseorang
2.  Sebutan untuk perempuan yang telah bersuami
3.  Panggilan yang takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum
4.  Bagian yang pokok (besar, asal, dan sebaginya):--jari
5. Yang utama diantara beberapa hal lain: yang terpenting; --negeri;--kota

❤ sedangkan pengertian profesional menurut KBBI :
1.  Bersangkutan dengan profesi
2.  Memerlukan keahlian khusus menjalankannya ; ia seorang juru masak --;

Ibu profesional adalah seorang perempuan yang bangga akan perannya sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya. Senantiasa memantaskan diri dengan berbagai ilmu,agar bisa bersungguh-sungguh mengelola keluarga dan mendidik anaknya dengan kualitas yang sangat baik.  Mengapa kita harus menjadi Ibu Profesional? Karena Amanah dari Allah yang diberikan kepada kita, saat kita menjadi ibu, istri maka ada amanah yang dititipkan kepada kita yang tentu saja kelak akan dimintai pertanggung jawabannya.  Lalu kenapa harus menjadi yang profesional ? Karena zaman berubah, maka akan ada transformasi peran orang tua.  Seperti yang pernah kita dengar," Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu" (Ali bin Abi Thalib Ra). Maka ada ikhtiar dari Ibu profesional untuk mewujudkan itu semua dengan :

4 Keterampilan Dasar Orang Tua :

1.  Belajar mengelola Mental Stage
    Dalam diri kita ada 3 sisi (anak-anak, dewasa, orang tua). Nah yang sisi anak-anak contohnya merajuk, ketidakberdayaan, kemudian jika memiliki keinginan harus  saat itu juga.  Sisi dewasa bicara sesuai fakta, berbicara mengenai problem solving, dan sisi orang tua seperti melindungi, menasehati.  Sebagai orang tua kita harus belajar menempatkan mental stage itu, sehingga tidak setiap hari kita berada di posisi orang tua terus, anak anak terus, maupun bersikap dewasa terus.  Caranya dengan menanyakan kepada anak, teman seperti apa yang mereka sukai dan teman seperti apa yang tidak mereka sukai. 
 
Source : google 

2.  Belajar Komunikasi Sebaya
       

Kita sesuaikan dengan tahapan usia / situasi anak kita. Ciri utama dari komunikasi sebaya adalah belajar dan mau untuk mendengarkan anak, belajar menggunakan bahasa yang biasa anak kita gunakan, bahasa yang mudah mereka pahamim sehingga kita bisa klik dengan anak kita.  Ciri lainnya menggunakan cara berfikir (sudut pandang) anak-anak kita serta memberikan feedback yang mereka sukai.

                            Source : Google 
3.  Belajar Selalu Updating Status
        Anak-anak tidak menyukai orang tua yang kadaluarsa, maka kita harus selalu belajar untuk mengupgrade kualitas diri kita.  "Jangan kalah dengan rasa malas kita" adalah salah satu mantra di Ibu Profesional.

4.  Belajar untuk Apresiasi  bukan Evaluasi
        Mantra Ibu Profesional lainnya adalah : Banyak Main Bareng, Banyak Ngobrol Bareng, Banyak Beraktivitas Bareng.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
        Ombak telah saya taklukkan 🌊 Kapal jelajahpun telah meninggalkan pelabuhan, Samudera luas kini mengelilingi saya dengan ombak yang tak henti menerpa kapal jelajah.  Saya siap unutk menyelami samudera Amarta yang menyimpan banyak harta karun.  Kini saya bersiap untuk harta karun di misi 6.

Zona 3 : Ekspedisi Mengarungi Samudera
Misi 6 : Palung Laut

        Makna Ibu Profesional Kebanggan Keluarga versi saya adalah ibu sebagai individeu, istri dan orang tua yang dapat menjalankan perannya secara seimbang.  Termasuk bagaimana dia menjalankan perannya sebagai Hamba Allah, semua berjalan beriringan tanpa harus ada yang dikalahkan.   Tidak harus sempurna, karena pada hakikatnya nanti akan ada celah dalam prosesnya cukup menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri dan memaksimalkan potensi yang kita miliki.  Seimbang bukan berarti menjalankan semua peran itu dalam porsi yang sama besarnya, tapi ibu bisa menyusun prioritas dan membagi porsinya sesuai situasi dan kondisinya.
            Ibu adalah seorang hamba Allah yang setiap hari wajib menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Seorang hamba yang selalu ingin menjadi hamba yang memiliki kedekatan dengan pencipta_Nya, berusaha menjadi hamba yang dicintai dengan segala amal ibadah terbaik, kebaikan dan kebermanfaatan yang terbaik yang diberikan pula untuk sekitarnya.  Ibu adalah seorang istri, yang tugas utamanya menaati, melayani, dan mendampingi suami. Berusaha mendapatkan ridha suami, dan bekerja sama untuk mewujudkan kehidupan pernikahan yang sakinah, mawaddah, warahmah.  Ibu adalah sosok perempuan sabar, kuat, tidak pernah sakit, wonder woman yang menghadirkan kebahagiaan, keceriaan, sahabat, pelindung dan pendengar untuk anaknya.  Maka benar apa yang dikatakan Baginda Nabi Muhammad saw bahwa ,"Surga itu beradadi telapak kaki ibu" bagaimana seorang ibu yang mengorbankan nyawanya untuk keberlangsungan hidup anak serta keluarganya.  Maka patutlah pula Rasulullah mengatakan ,"Ibu...ibu...ibu...Ayah" karena ibu juga termasuk anak dari ibunya, yang sebelum di pinang oleh suaminya baktinya ada pada orangtuanya pula.   Saat ini saya masih banyak salah dan kurangnya dalam setiap peran yang saya jalankan. Oleh karena itu, melalui perkuliahan di Institut Ibu Profesional ini saya harap saya bisa belajar banyak dan bisa menjadi Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga bagi keluarga kecil saya ini. Aamiin.
#Misi6
#PenjelajahSamuderaAmarta
#Matrikulasi9
#InstitutIbuProfesional
#SemestaKaryaUntukIndonesia
#InstitutIbuProfesionalForIndonesia







Rabu, 24 Maret 2021

Menerjang Ombak : Piramida Ibu Profesional

 Bekal sudah ditangan dan kapal siap mengarungi Samudera.  Peti harta karun pun saya bawa dan sudah saya letakkan di tempat yang aman, kini saya siap kembali untuk Menerjang Ombak dan saya dipandu oleh SahabatWI Nesri Baidani.  Di Zona 3 Misi 5: Ekspedisi Mengarungi Samudera

source : Google

Samarinda, 22 Maret 2021

Materi 5 : PiramidaIbu Profesional

Minggu ini saya diajak mengenal kerangka pikir, gerak, dan langkah Ibu Profesional. Pengenalan disampaikan lewat Facebook Live yang dipandu oleh Nesri Baidani lalu dilanjutkan dengan diskusi di grup WA.

Bekal Menerjang Ombak :
💧 Mental yang Tangguh
💧 Jiwa yang Kuat
💧 Hati yang Teguh
💧 Peralatan yang Cukup
💧 Logistik yang memadai

Yang saya inginkan saat bergabung di Ibu Profesional adalah menjadi pribadi yang bangga menjalani perannya sebagai ibu rumah tangga Ummun waraobbul bait.  Perjalanan di depan pasti akan berdarah-darah, penuh keringat, dan letih, saya harus memastikan bahwa saya tahu betul waktu yang saya habiskan ber jam-jam dalam sepekan untuk mengikuti perkuliahan matrikulasi, mendengarkan materi dari SahabatWI, mengerjakan misi di setiap zona yang saya lewati haruslah bernilai untuk saya.   Yang saya ketahui tentang Ibu profesional adalah wadah belajarnya para ibu untuk menjadi kebanggan keluarga, menimba ilmu dari bidang apapun dan menemukan teman-teman yang se-frekuensi dan komunitas para ibu untuk bersama-sama belajar, berkembang, berkarya, bermanfaat dan berdampak dan itu yang saya butuhkan.  Agar dapat menerjang ombak, kita harus memiliki pijakan yang kuat.  Dan a big why dari semua ini adalah : Komunitas apa yang kita ikuti ? Kenapa harus mengikuti komunitas ini? 

Kerangka berpikir Ibu Profesional digambarkan dalam Piramida Ibu Profesional. Piramida Ibu Profesional ini terdiri dari dua buah piramida, satu di bawah dan satu di atas, seperti pada gambar di atas. 
💧 Revitalisasi Makna Ibu
    Di Ibu Profesional, peran ibu itu sangat penting dan berarti. Apapun perannya, mau jadi ibu rumah tangga ataupun ibu bekerja, semua adalah pilihan yang luar biasa. Ini bisa kita perdalam lewat perkuliahan di IIP.
💧 Pendidikan dan Pelatihan Ibu Profesional
    Pendidikan dan pelatihan menjadi fokus utama kegiatan komunitas di dalam Ibu Profesional. Lewat pendidikan dan pelatihan, kita bisa membangun kapasitas sebagai bagian dari proses memantaskan diri.
💧 Pengembangan Sarana Ibu Profesional
    Semua kegiatan di Ibu Profesional menggunakan sarana online maupun offline. Sarana ini terus dikembangkan sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman demi mendukung gerakan Ibu Profesional.
💧 Jaringan Kemandirian Perempuan
    Dengan pendidikan, pelatihan, ataupun kegiatan lainnya di lingkup Ibu Profesional, akan muncul kemandirian pada tiap ibu di mana pun dia berada.  Dengan pendidikan, pelatihan, ataupun kegiatan lainnya di lingkup Ibu Profesional, akan muncul kemandirian pada tiap ibu di mana pun dia berada.

Keempat hal di atas diharapkan mampu melahirkan para ibu yang memiliki akhlak mulia.  Selanjutnya, piramida atas menggambarkan output atau hasil dari proses belajar yang dijalani di Ibu Profesional. Ibu yang sudah mengikuti berbagai aktivitas di Ibu Profesional diharapkan: Memiliki kemampuan untuk mendidik dan mengembangkan bakat anak, Memiliki kemampuan untuk mengelola keluarga dengan hebat, Memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan Memiliki semangat untuk terus-menerus mengembangkan diri.  Didukung dengan support system utama ibu dalam keluarga, yakni suami dan anak-anak, diharapkan ibu bisa jadi agen perubahan dan menjadi bermanfaat bagi diri, keluarga, maupun masyarakat. Kualitas hidup meningkat, begitu pula akhlak mulianya.

Terlihat bahwa kedua piramida itu bertemu di titik: akhlak mulia.  Konsep Piramida Ibu Profesional menjadikan akhlak mulia sebagai patokan karena itu sesuai dengan sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW. Beliau diutus ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlak manusia. Dengan memiliki akhlak mulia, kita bisa : Mengembangkan diri dengan proses belajar yang sebaik-baiknya, Memiliki adab dan akhlak sebagai nilai hidup, Memberi sumbangsih manfaat yang besar bagi banyak orang, Memberi kemanfaatan, kemuliaan, kebaikan yang besar tidak hanya dalam karya tapi dalam generasi keturunan dan peradaban.

        Ibu profesional adalah ibu yang hebat mengelola keluarga, semua dimulai dari keluarga. Karena kita mampu dan hebat mengelola keluarga, sehingga kita menjadi pribadi yang percaya diri dan mampu mendidik dan mengembangkan potensi anak sekaligus juga terus menerus mengembangkan diri, inilah yang menjadi piramida pertama ibu profesional.  Kesemua ini akan menimbulkan akhlak mulia.  Namun, dari piramida yang pertama ini kita belum bisa dikatakan berdampak untuk orang lain, dari sinilah muncul piramida kedua yang diawali dengan jaringan kemandirian perempuan, sehingga kita mengajak perempuan lain untuk menjadi percaya diri dan mandiri, bersamaan dengan itu maka kita membutuhkan pengembangan sarana ibu profesional untuk mewujudkan jaringan tersebut, lalu timbullah pendidikan dan pelatihan ibu profesional dan ini selanjutnya akan merevitalisasi makna ibu itu sendiri.  Piramida kedua ini adalah piramida yang kita lakukan bersama-sama di dalam komunitas Ibu Profesional. Ketika diri kita sudah siap untuk insight out.  Dan semua aktifitas itu tujuan besarnya adalah : akhlak mulia.

Akhlak mulia adalah kumpulan perilaku baik manusia terhadap Tuhannya, terhadap sesama manusia, terhadap sesama makhluk hidup, dan terhadap alam sekitarnya.  Jika kita perhatikandi Ibu Profesional adalah wujud dari akhlak mulia ini. Dan ini adalah jawabandari Big Why mengapa kita bergabung di Ibu profesional.  

Jika ada 1000 orang yang berjuang untuk pendidikan perempuan,saya adalah salah satunya.  Jika ada 100 orang yang berjuang untuk pendidikan perempuan, saya adalah salah satunya.  Jika ada 10 orang yang berjuang untuk pendidikan perempuan, saya adalah salah satunya, jika ada 1 orang yang berjuang untuk pendidikan perempuan maka itu adalah saya. Ini adalah salah satu kutipan yang memecut saya untuk melakukan sesuatu.  Karena saya termasuk orang yang beruntung  mendapatkan akses internet sehingga lebih mudah untuk mengakses pengetahuan, namun ada banyak wanita atau ibu lain  yang tidak seberuntung saya.   Sehingga ini adalah langkah saya untuk membantu perempuan lain mengembangkan dirinya.

💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧💧

Samudera amarta luas sekali, ombaknya besar, maka persiapan saya haruslah matang.  Nah Misi 5 Menerjang Ombak di Zona 3 ini kami diminta kembali untuk meng-kroscek kesiapan kami dan merumuskan big why yang menjadi pijakan saya dalam bergabung di Komunitas Ibu Profesional.  Kembali berkaca dari kerangka berfikir ibu profesional saya berusaha untuk merefleksikan diri saya kembali.  Saya adalah tipikal individu yang perfeksionis, semangat belajar yang tinggi, menyukai kompetisi dan tantangan serta keinginan untuk menggali potensi diri lebih banyak, dan sebagai seorang istri yang taat pada suami serta berusaha membuat suasana rumah yang bahagia untuk suami dan anak.  Yang membuat saya unik adalah saya memiliki semangat dalam hal apapun dan mencurahkannya lewat catatan tangan yang rapi, menarik, membuat mind mapping, saya menyukai segala bentuk hal pengarsipan dan kerapian.  Nilai- Nilai yang saya miliki dalam diri saya adalah saya tipikal orang yang menghindari perdebatan, lugas, tegas, memiliki prinsip serta memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi.  Ketepatan waktu adalah kunci utama dalam nilai diri saya yang selalu saya terapkan dalam setiap lini kehidupan yang sedang saya jalani.  Dari sinilah saya memperjuangkan BIG WHY saya berada di Ibu Profesional yaitu menjadi pribadi individu, Istri serta Ibu yang menjadi kebanggaan keluarga atas apa yang saya dapatkan dan menjadikan itu semua kebermanfaatan untuk orang-orang yang ada disekitar saya. 
 
source : Google

        Alasan besar saya sudah sejalan dengan kerangka berfikir yang dirumuskan dalam Piramida Ibu Profesional karena saya sudah menerapkan nilai nilai yang boleh dan tidak boleh dilakukan sejak sebelum bergabung di Ibu profesional, mudah belajar, mau berbagi ilmu yang mudah dipahami dan dipraktikkan untuk orang banyak. Kemudian dalam perjalanannya tentu akan ada tantangan yang menyertainya, cara saya mempersiapkan diri untuk menghadapinya adalah dengan banyak mendapatkan support system dari lingkungan keluarga, teman dan orang sekitar. Dan saya rasa ketika kita memiliki niat dalam sebuah kebaikan maka alam semestapun akan ikut untuk menyokong semua niat baik kita, apa yang kita rencanakan kebaikan maka akan berbalik dengan tuaian kebaikan yang akan kita peroleh kedepannya, membawa manfaat untuk semuanya, tidak hanya diri pribadi dan ini sudah sesuai dengan Big Why yang telah saya rumuskan.  When the big why is big enough the how is easy. Dengan mengerjakan Misi 5 Zona 3 ini maka saya telah menemukan Big Why diri saya berada di Ibu profesional dan saya siap Bertualang !

salam Penjelajah,
Setyawati Prihatini, IP Samkabar

#Misi5
#PenjelajahSamuderaAmarta
#Matrikulasi9
#InstitutIbuProfesional
#SemestaKaryauntukIndonesia
#InstitutIbuProfesionalForIndonesia




Jumat, 12 Maret 2021

Aliran Rasa Zona 2 Matrikulasi Ibu Profesional Batch 9

             Alhamdulillah, kini Zona 1 Misi 2, Zona 2 Misi 3 dan Zona 2 Misi 4 sudah terlewati.  Kini saatnya untuk mengalirkan rasa apa-apa yang sudah saya lewati dan yang saya kerjakan dalam mengerjakan misi-misi yang telah diberikan.    

Diawali dengan kejutan di awal masuk matrikulasi batch 9,saya menunggu-nunggu misi apa yang akan diberikan, apakah sudah memasuki suatu pulau atau ada sesatu yang harus kami dapatkan terlebih dahulu. Namun, diluar dugaan saya, ternyata misi 1 ini tidak seperti misi biasanya, terutama saat saya masih berada dalam FBG Transcity.  Misi 1 atau yang disebut misi pre-test ini membuat saya sedikit kaget, karena kami diberikan beberapa soal tentang pengetahuan kami yang sedikit tentang beberapa hal.  Namun ini hanya untuk mengukur air dalam gelas kami, apakah sudah penuh atau tidak, alias apakah kami mengetahui apa yang akan kami terima.  Dari beberapa pertanyaan tersebut memberikan kalimat "OH"yang panjang dan lebar, karena ini dibahas di misi-misi selanjutnya. Dari sini saya memahami bahwa apa yang saya pahami baru kulit luarnya saja, dan di Ibu Profesional ternyata kami diberikan Guru-Guru atau Sahabat Wi yang luar biasa. Banyak ilmu dan penjelasan serta pencerahan yang saya dapatkan.  Di penyetoran misi 1 Pretest ini saya mengumpulkan di hari kedua (tanggal 18 Februari 2021) Pukul 12.23 .  Tidak menjadi orang yang awal ataupun yang paling akhir alias mengerjakan di jam Cinderella, namun ada beberapa hal yang harus saya lakukan sehingga mengumpulkan di hari kedua.  Namun dari sinilah yang menjadi titik awal atau titik 0 saya untuk menawaitukan diri menjadi orang yang pertama di misi selanjutnya untuk mengumpulkan tugas.  Ya, bukan bersaing dengan orang lain namun saya bersaing dengan diri saya sendiri.  Ada kepuasan, ada apresiasi, dan pastinya kebangaan saat dapat mengumpulkan tugas tepat waktu dan yang paling awal ditengah kesibukan dalam pekerjaan domestik.

Lalu ditanggal 24  Februari 2021, 6 hari setelah pretest kami memasuki Zona 1 Misi 2.  Yaitu kami diberikan materi mengenai "Bahagia Belajar - Critical Thinking Ibu Profesional" yang disampaikan oleh Mba Utami Sadikin.  Critical Thinking serta CoC (Code of Conduct) yang merupakan materi pembuka yang harus kami pahami selama di Ibu Profesional mengenai apa-apa yang boleh dan tidak boleh.  Di misi 2 ini kami diminta untuk melakukan self talk mengenai 3 hal (bekal) yang paling saya butuhkan selama misi penjelajahan Samudera Amarta.  Postingan misi 2 ini dapat di baca di Zona 1 Misi 2 Setyawati Prihatini IP Samkabar. 

Alhamdulillah, dari misi 2 ini saya mendapatkan kompas penjelajahan dari Ibu Profesionaluntuk melaju ke Zona berikutnya.  Kompas ini yang akan membantu saya menunjukkan arah.


Lalu dilanjutkan misi 3 pada Tanggal 3 maret 2021, misi 3 ini kami diberikan tugas untuk untuk mencari peta yang selain untuk menjadi salah satu perbekalan diri saya selanjutnya juga peta diri ini akan membantu saya menentukan arah dan tujuan saya menjadi pembelajar sejati.  Saya diminta untuk melihat diri saya 5 tahun ke depan akan menjadi sosok yang seperti apa baik sebagai individu, istri dan seorang Ibu.  Nah, sebelum kami mengerjakan misi 3 tersebut tentunya kami dibantu oleh Sahabat Widyaiswara mba Hamidah Rina Mantiri untuk menentukan peta belajar.  Ini dapat dibaca di Zona 2 Misi 3 Setyawati Prihatini IP Samkabar.  Banyak ilmu yang saya dapatkan dalam materi ini,karena benar-benar membantu saya untuk melakukan self talk serta merefleksikan semua materi yang saya terima ke dalam diri saya sendiri.  Ini benar-benar materi yang saya butuhkan karena saya harus tau tujuan saya belajar, apa yang harus saya lakukan dan mau menjadi seperti apa saya kedepannya.


Selanjutnya pada 8 Maret 2021 saya melanjutkan mengerjakan Misi 4 tentang bagaimana menentukan arah mata angin yang dipandu oleh Mba Endang Prasdianti.  Materi ini saya catat di Zona 2 Misi 4 Setyawati Prihatini IP SAMKABAR .  Setelah saya mendapatkan jangkar, maka saya sudah siap untuk menaiki kapal dan menentukan arah mata angin. Dalam pelayaran ini dibantu oleh Mba Endang Prasdianti kami sebagai matrikan diminta kembali mengingat materi kami mengenai Core of value Ibu Profesional.  Dimana ini juga yang menjadi misi ke 4 kami yaitu melakukan self talk bagaimana cara saya dalam penerapan 5B sebagai core value Ibu profesional yaitu Belajar, Berkembang, Berkarya, Berbagi dan Berdampak untuk kedepannya.   Dan di misi ke 4 ini alhamdulillah saya berhasil mendapatkan peti harta karun saya untuk melanjutkan ke Zona berikutnya di Samudera Amarta Matrikulasi 9.


Dari semua misi yang diberikan, saya memberikan Bintang 5 untuk diri saya sendiri karena saya memahami materi yang disampaikan dan berhasil mengerjakan misi atas dasar refleksi dan pemikiran saya sendiri.  Kemudian pemberian bintang 5 ini juga sebagai Self Reward atau apresiasi terhadap diri saya sendiri karena dapat mengerjakan semua misi dengan sangat baik.  Insya Allah dengan 3 badge ini saya siap melanju ke Zona selanjutnya, siap untuk mencari bekal ilmu dan siap untuk bertualang !  Bismillah, Samudera Amarta i'm ready !

#AliranRasa
#PenjelajajahSamuderaAmarta
#Matrikulasi9
#InstitutIbuProfesional
#SemestaKaryaUntukIndonesia
#InstitutIbuProfesionalforIndonesia


Senin, 08 Maret 2021

Menentukan Arah Mata Angin

            Alhamdulillah Jangkar sudah didapat, kini saatnya saya bersiap untuk menaiki kapal dan menentukan arah mata angin agar saya tidak tersesat.  Namun, karena saya masih baru dalam pelayaran ini maka saya dibantu oleh Sahabat Widyaiswara : Mba Endang Prasdianti.  Beliau berdomisili di Singapura yang memiliki profil yang sangat menakjubkan bagi saya. Saat ini Mba Endang Prasdiani menjabat sebagai Walikota Hexagon City di Institut Ibu Profesional.  Dimana ditahun tahun sebelumnya beliau menjabat sebagai Leader Komunitas IP ASEAN, Leader Komunitas IP ASIA, Direktur Marketing KIPMA (Koperasi Mandiri Ibu Profesional) serta kiprahnya sebagai Manajer Keuangan IIP ASEAN.  Maka sudah sangat pantas bagi saya untuk dipandu Mba Endang untuk menentukan arah mata angin ini sebelum belajar.

source : Pinterest

CORE VALUE
        Core Values Institut Ibu Profesional adalah Belajar, Berkembang, Berkarya, Berbagi dan Berdampak atau yang sering disingkat 5B.  Tujuan dari dibentuknya komunitas Ibu Profesional ini adalah melahirkan para wanita pembelajar sejati.  Selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.  Tidak hanya belajar, namun di Komunitas Ibu Profesional ini kita juga harus berkembang.  Dalam HR Bukhari dikatakan bahwa Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain atau dapat pula kita katakan istilah kekiniannya Knowledge increase by sharing but not saving.  Dari sini kita dapat ketahui bahwa kita dapat menjadi pembelajar sejati yang memiliki kesadaran yang tinggi dalam menerima ilmu dengan segala keunikan yang kita miliki, dimana di Ibu Profesional ditanamkan Semua Guru Semua Murid.  Karena setiap dari kita adalah unik dan bisa berusaha untuk memaksimalkan dan mengembangkan keunikan kita, karena setiap kita punya passionnya masing-masing.  Jadi nilai dari Core Values itu adalah menyamakan frekuensi dalam belajar.  Karena dengan bertukar ilmu dapat memperkaya dan menanamkan ilmu kita.
            Mari kita refleksikan ke dalam diri kita sekarang, tanyakan kedalam diri kita : ketika kita belajar dibagian manakah kita, apakah kita tipikal pembelajar yang pasif (yang hanya menampung semua ilmu) ataukah kita tipikal pembelajar yang aktif (yang dapat mengolah ilmu yang kita terima).  Dengan mengolah ilmu kita akan siap menerima ilmu yang ada, tidak hanya ditampung.  Ketika aktif mengolah dan menampung ilmu maka kita akan menemui istilah 4L (Loe Lagi Loe Lagi) dan GL2 (Gue Lagi Gue Lagi), maksudnya adalah ketika kita menemui Loe Lagi Loe Lagi maka pembelajaran itu hanya searah karena orang tersebut memiliki knowledge yang lebih sehingga sangat dibutuhkan, sedangkan ketika kita menemui Gue Lagi Gue Lagi artinya kondisi dimana orang yang berbagi akan memiliki value lebih sehingga semakin menjadi rujukan.  Jadi ini hanya terkait perspektif bagaimana kita memandang, apakah sebagai pelaku atau penerima. Dalam belajar ada istilah ATM (Amati Tiru dan Modifikasi) dengan adab kita harus meminta izin terlebih dahulu.  

Mba Endang Prasdianti juga memberikan gambar ilustrasi mengenai beberapa orang yang sedang berdiskusi, dari gambar tesebut dijelaskan bahwa memang dalam menuntut ilmu serta menjadi seorang pembelajar sejati, kita harus selalu semangat dalam mencari ilmu (menerima) kemudian membagi ilmu tersebut kepada orang lain agar lebih bermanfaat dan dapat dirasakan oleh orang banyak.  Termasuk bagian dari seorang pembelajar di institut ibu profesional adalah berani mengambil peran, alhamdulillah dalam hal ini saya berkaca pada diri sendiri berani untuk menerima tawaran atau pinangan untuk menjadi Manajer Operasional Komunitas IP SAMKABAR, meski baru bergabung di matrikulasi 9 ini, saya berusaha untuk belajar menjadi seorang Manajer Operasional yang hubungannya langsung dengan kegiatan surat menyurat, serta bagian arsip untuk surat masuk dan keluar. Pun ini dapat dikatakan sebagai proses pembelajaran. 

Memasuki MISI 4 kami di minta untuk melakukan self talk, kami sudah bersiap untuk berlayar mengarungi Samudera Amarta Institut Ibu Profesional, berbekalan dan peta sudah saya bawa. Arah mata angin kami sudah di tetapkan sebagai Core Value Institut Ibu Profesional yaitu Belajar, Berkembang, Berkarya, Berbagi dan Berdampak atau yang sering disingkat 5B. 
Tentu saja Core Value ini akan saya pegang kuat dan berpengaruh dalam setiap langkah yang akan saya buat, tidak hanya saya haus akan pengetahuan atau ilmu, tidak hanya mencari dan menerima pengetahuan atau ilmu tersebut, saya akan berusaha dan memastikan bahwa saya berkembang dengan ilmu tersebut dengan cara mengolah ilmu yang saya terima menjadi sebuah karya orisinil dibidang yang saya gemari hingga akhirnya apa yg saya dapatkan dan saya bagikan tersebut bisa Berdampak khususnya bagi diri saya pribadi dan memiliki manfaat tentunya untuk orang banyak.

Untuk menerapkan 5B ini alhamdulillah sudah saya terapkan di awal masuk atau bergabung di komunitas Ibu Profesional, meski saya baru bergabung di Batch 9 ini, saya berani untuk menerima pinangan dari Leader Komunitas untuk mengambil peran sebagai Manajer Operasional Komunitas IP Samkabar. Meski baru dalam amanah ini, namun dalam proses setiap harinya saya belajar. Belajar untuk on time, belajar untuk penomoran serta pengarsipan surat serta belajat banyak hal dan bertemu dengan manajer Operasional komunitas lain yang masya Allah banyak sekali ilmu yang saya dapatkan.  Menjadi Manajer Operasional Komunitas saya juga secara tidak langsung belajar mengenai garis komando atau struktur organisasi ketika saya harus berkoordinasi dengan manop sekreg maupun divisi lainnya, baik di dalam regional itu sendiri maupun regional lain.


Dengan peran Manajer Operasional ini pula saya berusaha agar nantinya saya dapat berkembang terutama dalam hal manajemen operasional serta pengarsipan surat, dan lain hal tentunya. Dan harapannya peran saya ini akan membuat saya bisa berbagi dan berdampak untuk sekitar saya, baik di lingkungan Ibu Profesional maupun di sekitar saya. Insya Allah ❤️

#Misi 4

#PenjelajahanSamuderaamarta

#Matrikulasi9

#InstitutIbuProfesional

#SemetaKaryaUntukIndonesia

#InstitutibuProfesionalIndonesia


















Senin, 01 Maret 2021

Zona 2 Bentang Layar : Memilih Kapal Jelajah dengan Merdeka Belajar

 Alhamdulillahirabbil'alamiin..

Setelah melewati Zona 1 Pulau Harmoni kemarin, saya sudah melakukan Self Talk untuk menuliskan bekal apa saja yang akan saya bawa saat melakukan Penjelajahan samudera amarta di Institut Ibu Profesional. Kini, semangat menjelajah kiat berkobar, ikat pinggang harus saya kencangkan karena tak lama lagi kita akan membentangkan layar dan pastinya bekal telah saya siapkan dengan aman.  Kini saya memasuki Zona 2 Bentang layar.  Bekal sudah siap, kompas sudah ditangan, saya siap untuk membentangkan layar kapal.  Saatnya mulai untuk memilih kapal idaman yang akan saya gunakan untuk berlayar.  Tepat tanggal 1 Maret 2021 sahabat widya iswara (Hamidah Rina Mantiri) membantu saya untuk membuat peta belajar, beliau membantu saya untuk menyiapkan bagaimana saya akan mengarungi Samudera Amarta di Institut Ibu Profesional.

Zona 2 : Bentang Layar Memilih Kapal Jelajah

oleh Hamidah Rina Mantiri

            Setiap pembelajaran di Ibu Profesional setiap batchnya selalu memberikan pengalaman yang berbeda bagi setiap anggotanya.  Saya yang baru bergabung di Matrikulasi Batch 9 saja saat awal orientasi harus menyesuaikan diri dengan format belajar dengan platform Facebook Grup, kemudian masuk dalam WAG Transcity (Sementara) lalu sekarang dengan jumlah peserta yang dinyatakan masuk dalam matrikulasi 9 kembali disatukan dalam Facebook Grup Pelabuhan Matrikulasi.  Sejak memasuki Transcity saya jadi lebih banyak mengenal istilah-istilah baru dalam dunia media sosial, nah di Ibu Profesional saya dikenalkan dengan Gamifikasi. Gamifikasi adalah membuat proses belajar seperti game (permainan).  Di Transcity pula saya mengenal dan memiliki Walikota, Pulau Cahaya, Sahabat WI (Widya Iswara) dsb.  Mengapa ini diperkenalkan dan apa tujuan dari pola belajar seperti ini?

               Di Institut Ibu Profesional ini kita di ajarkan untuk Pretend Play (Bermain Peran).  Gamifikasi membantu untuk memudahkan saya untuk menyerap pembelajaran yang sedang diterapkan saat ini.  Ibu Profesional lebih maju karena memang dari awal menerapkan metode pembelajaran secara daring (online), dimana saat ini kita ketahui bersama dengan adanya wabah Covid-19 Pemerintah menerapkan protokol kesehatan dan melakukan pembatasan untuk aktifitas diluar rumah dengan cara menerapkan WFH (Work From Home) dan SFH (School From Home).  Di Matrikulasi 9 ini gamifikasi yang diterapkan saya diposisikan sebagai seorang penjelajah.  Dalam gamifikasi ini juga diterapkan beberapa level-level tantangan, misi yang harus saya taklukan.  Dimana ketika tantangan/misi tersebut bisa saya taklukkan akan ada rasa kepuasan dan exicited untuk menaklukkan misi atau tantangan selanjutnya.

             Belajar di Institut Ibu Profesional, akan ada cara pembelajaran yang bermacam-macam :
PEDAGOGY (I Know, You Don't Know).  Contohnya, ada Guru dan Murid.  Di Matrikulasi 9 ini ada Guru (Sahabat WI) harus banyak membaca, banyak tahu karena lebih banyak mengajar.  Maka, saya sebagai murid memiliki peran untuk menerima ilmu tersebut.
ANDRAGOGY (I Know, You Know).  Contohnya, Guru dan Murid sama-sama tahu, jadi lebih banyak diskusi. Apa yang diperlukan disini? Peran kita baik sebagai guru dan murid adalah harus banyak bertanya.  Harus bertanya dengan pertanyaan-pertanyaan yang memantik atau mencetuskan ide-ide belajar.  
HEUTAGOGY (You Know Better)  Contohnya adalah semua posisinya setara. Sahabat WI memfasilitasi kondisi belajar yang memantik teman-teman mahasiswa institut Ibu Profesional.

MERDEKA BELAJAR, BELAJAR MERDEKA

                Tahun 2020 Merdeka belajar ini sudah dicanangkan oleh Menteri Pendidikan Indonesia Nadiem Makariem.  Terkait dengan Heutagogy tadi, Sahabat WI dan mahasiswa Institut Ibu Profesional adalah learn how to learn, yaitu memfasilitasi bagaimana caranya belajar.  Merdeka belajar pada prinsipnya adalah bebas berekspresi, kita memiliki kesempatan yang sama untuk mengutarakan pemikirannya.  Memang tidak mudah tapi kita harus yakin bahwa kita dapat membuat ini menyenangkan, karena dengan merdeka belajar ini membuat kesempatan bagi kita untuk menentukan kebutuhan kita sendiri yang berbeda dengan individu.  Dengan tidak silau dengan keberhasilan orang lain, karena keberhasilan setiap orang itu berbeda-beda, semua memiliki kilometer 0 nya masing-masing, selalu ada langkah pertama dari setiap kesuksesan.  Ketika kita belajar, kita harus yakin pada diri kita sendiri bahwa kita memiliki keunikan masing-masing, memiliki kelebihan dibidang masing-masing, semua miliki kilaunya masing-masing.  Bukan pada pencapaian yang kita lihat, tapi bagaimana kesungguhan kita untuk menemukan diri kita masing-masing.  Lewat matrikulasi Institut Ibu Profesional inilah kita di tantang untuk berfikir "mau jadi seperti apakah saya disini?" dengan proses yang tidak mudah.  Bagaimana kita akan belajar ?  Apakah kita akan menjejalkan diri kita dengan berbagai informasi, atau kita yang mencari guru privat? di Merdeka belajar kita belajar untuk caranya belajar.  Sebagai seorang Istri, ibu dan invidu kita harus memulai melakukan self talk.  Untuk memulainya kita bisa berada pada di dua hal (kuadran) berikut :
❤ Suka
❤ Bisa
Sebagai seorang Ibu kita bisa membuat prioritas untuk anak kita, namun ketika diterapkan ke dalam diri sendiri tenyata susah.  Kita perlu mengetahui apa yang kita suka, karena kalau sudah suka dan muncul rasa cinta maka muncul gairah belajar secara mandiri tanpa tuntutan dan ketakutan. Dari 2 kuadran tersebut dapat kita ketahui dari kegiatan yang sudah kita lakukan sehari-hari, hal ini untuk menunjukkan kekuatan kita :"Bahagiakah kita menjalani rutinitas ini sehari-hari?"  Ibu adalah Jantung keluarga, jika ibu Bahagia maka akan terpancar seisi rumah, maka mulai hargai apa yang sudah kita lakukan setiap harinya.  Mengapa dimulai dari kuadran SUKA dan BISA? Karena dari dua hal inilah akan membuat kita bisa berlama-lama, meluangkan waktu untuk menambah kompetensi diri, maka jangan pernah anggap remeh apa yang sudah kita lakukan sehari hari, baik berkerja di luar rumah maupun bekerja di ranah domestik.

MULAI DARI KM 0 tanpa FOMO (Fear Of Missing Out)
                Setiap orang memiliki KM 0 nya masing-masing, akan selalu ada langkah kecil untuk sampai pada lompatan-lompatan besar.  Tantangannya dari belajar adalah galau untuk melakukan semuanya ketika kita mulai membandingkan diri kita dengan orang lain, membandingkan keluarga kita dengan keluarga orang lain, karena kita tidak memahami peran atau misi hidup kita itu apa? Kita tidak bisa memilih lahir dari orang tua yang seperti apa, tapi kita bisa memetik hikmah mengapa kita dilahirkan?  Apa hikmah saya menikah dengan suami saya sekarang?   Apa hikmah dari kondisi yang sedang kita alami sekarang.  Dari hikmah tersebut baru kita mencari tau apa peran kita di dalamnya, mungkin Pencipta kita (ALLAH SWT) ingin menitipkan misi yang perlu kita kembangkan, dan mungkin yang luput dari pemikiran serta penglihatan kita.  Maka dari sekarang tentukan kita ingin menjadi pribadi yang seperti apa dengan merdeka belajar ?  Kita berada di pembelajaran Institut Ibu Profesional yang didalamnya terdapat ilmu yang luas, luasnya tergantung bagaimana rasa keingintahuan kita terhadap ilmu yang ada.  Jika kita tidak memiliki peta belajar, maka kita akan mengalami tsunami ilmu (informasi) karena kita hanya mengikuti ilmu yang sedang trend atau kekinian, tanpa menelisik apakah kita, anak kita, keluarga kita membutuhkan itu, dan kita tidak memperaktikan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.  

STRONG WHY
                Merdeka belajar dimulai saat kita mengetahui apa kebutuhan kita, kemudian kita gali kembali untuk memulai Strong Why nya.  Jika dalam proses pembelajarannya menghadapi hambatan, lalu kita menyerah berarti Why nya tidak cukup kuat untuk menjawab tantangan tersebut.  Strong Why ini memiliki korelasi dengan core value bagi diri pribadi dan keluarga.  Jadi ketika muncul kegalauan maka kita dapat mengembalikan ke diri kita sendiri.  Ini bukan hal mudah yang dapat kita lakukan dalam waktu singkat.  Setiap pilihan yang kita ambil sekarang, kita adalah hasil dari pilihan-pilihan kita dahulu.  Kitalah yang menentukan akan jadi seperti apa kita kedepannya.
                Merdeka belajar juga termasuk dalam merdeka membuat strategi belajar, karena setiap orang memiliki metode dan AHA Momentnya masing-masing. Semua boleh dilakukan kecuali yang tidak boleh.

5W + 1H (What, Who, Where, When, Why + How)
1.  Apa yang ingin kita pelajari?
2.  Dengan Siapa kita belajar ?
3.  Kenapa kita harus belajar ini?
4.  Mau memulai kapan proses belajar ini?
5.  Dimana kita belajar? Dimana medianya (sumbernya)?
6.  seberapa Urgent atau bagaimana rasa yang ingin kita hadirkan saat belajar?

PRINSIP I CAN
I-ntelektual Curiousity
C-reative Imagination
A-dd of disovery
N-oble Attitude
Proses belajar bukan suatu proses untuk mengumpulkan ilmu, tapi proses belajar adalah bagaimana ilmu tersebut membawa perbaikan dalam diri kita.  Dengan kita belajar maka kita akan semakin mengerti dan tahu bagaimana cara bersikap, bertutur kata, berfikir, hikmah sampai kebijaksanaan yang kita dapatkan.

alhamdulillah, dengan materi yang disampaikan oleh Mba Hamidah Rina Mantiri tadi saya sudah siap untuk memilih kapal jelajah.  


Untuk mengerjakan Misi 3, saya memiliki peta diri. Peta ini akan membantu saya menentukan arah dan tujuan menjadi seorang Pembelajar Sejati. Peta ini merupakan perbekalan saya selanjutnya.  Di 5 tahun mendatang saya adalah sosok yang merdeka! Ada beberapa daftar ilmu yang saya butuhkan untuk menjadi sosok tersebut.  Namu sebelum saya memulai berlayar, saya melihat kembali diri saya sebagai individu, istri maupun seorang Ibu.  Beraktifitas di ranah domestik merupakan aktifitas rutin yang saya kerjakan sehari-hari, namun dari semua kegiatan tersebut bermain bersama anak, belajar, memasak, mencatat materi pembelajaran yang terkait dengan Halaqah, merapikan catatan adalah aktifitas yang paling saya sukai.  Maka di 5 tahun mendatang saya akan menjadi sosok Individu, Istri dan Ibu yang kalem, bersahaja, berwawasan luas, open minded, dan mampu menemukan solusi dari setiap kejadian atau atifitas yang saya lakukan.  Saya akan menjadi sosok yang bukan mengubah situasi untuk mencari solusi namun saya sudah menemukan solusi (mengedepankan solusi) saat menghadapi situasi tersebut.  Saya akan menjadi sosok yang praktis karena memiliki ide-ide solutif dan kreatif.  Karena seperti yang disampaikan mba Hamidah, bahwa ketika seseorang itu belajar dan merdeka maka dia akan mengalami perubahan hidup, karena sejatinya mencari ilmu itu bukan hanya mengumpulkan ilmunya tanpa di aplikasikan, tapi belajar adalah mengalami perubahan perilaku, sikap, cara berfikir dsb.  Maka daftar ilmu yang saya butuhkan tentu saja ilmu Agama yang menjadi dasar dari semua ilmu yang akan saya cari, ilmu food fotography yang akan menunjang hobi saya dalam memotret makanan, ilmu montessori atau pendidikan yang membantu saya untuk mencari ide-ide bermain dan belajar untuk anak saya, karena saya juga tertarik untuk menerapkan metode gamifikasi saat proses pembelajaran dengan anak saya.  Maka itulah hal hal yang saya butuhkan untuk membentangkan layar saya untuk menjelajahi samudera Amarta. ❤


SALAM,
SETYAWATI PRIHATINI - IP SAMKABAR


#Misi3
#PenjelajahSamuderaAmarta
#Matrikulasi9
#InstitutIbuProfesional
#IbuProfesionalforIndonesia
#SemestaKaryauntukIndonesia