Jumat, 18 Juli 2014

DO'A DARI INDONESIA UNTUK PALESTINA




Ya Allah…
Sungguh PILU di hati kami, ketika melihat desingan PELURU di langit Palestina membuat CUCURAN DARAH di wajah kanak-kanak yg LUGU dan TAK BERDOSA itu..…!

Ya Allah..
Sungguh NGILU di dada kami, ketika HUJAN MESIU MENYIRAM GAZA hanya bisa mereka balas dengan LEMPARAN BATU dan SEPOTONG DOA..…!
Ya Allah…
Sungguh SESAK di dada kami, ketika BERITA DUKA di layar kaca membuat sarapan pagi kami TERSEDAK sampai memancing ISAK dan MEREBAKNYA si AIR MATA…!

Sungguh ya Allah….
Kami sadar….di sini kami hanya bisa GERAM, MENGECAM dan MENGHUJAM tanpa bisa menghapus AIR MATA dan MENGUSAP DEBU yang BERCAMPUR DARAH di pipi mereka….!

Sungguh ya Allah..
Kami sadar…di sini kami hanya bisa BERTERIAK..lalu tenggelam dalam hiruk pikuk kecamuk perang yang makin hari makin MEMUNCAK…

Sungguh ya Allah..
Kami sadar…tak ada DAYA dam UPAYA bagi kami, kecuali atas izin-MU…!

Ketika SUMPAH dan SERAPAH kami sudah MENGGUNUNG pada ISRAEL LAKNATULLAH..
Ketika GERAM dan DENDAM yang KAMI TERIAKAN justru bagaikan menyiram garam ke tengah lautan…
Ketika POLISI DUNIA justru berpihak pada KEBIADABAN…!
Maka…
Pada-Mu jua Ya Allah ujung dari segala PERMOHONAN…

MOHON HUJAMKAN MURKA-MU ke LANGIT ISRAEL yang otaknya telah dirasuki SYETAN…!
Hujam benamkan juga AZAB-MU pada semua PEMIMPIN yang SEMAKIN ANGKUH dan MEMUJA segala KEBIADABAN…!

Aamiin..! Aamiin..! AAmiin…!

UJIAN ITU HADIAH DARI ALLAH

Hari terus berganti hari. Kehidupan manusia juga terus berjalan pantas seiring dengan masa yang pantas berlari. Di celah-celah hari berwarna-warni yang di jalani dan ditelusuri, tanpa disedari atau tidak, manusia sebenarnya telahpun menempuh berbagai ujian dan dugaan duniawi. Ujian-ujian yang diberi oleh Allah itu datang menyapa silih berganti dalam pelbagai bentuk dan rupa. Setiap orang diuji olah Allah berbeza-beza mengikut tahap kemampuannya.

“ Allah tidak membebani seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya, ia mendapat pahala kebajikan yang diusahakannya dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang dilakukannya… ( Al-Baqarah: 286)

ALLAH telah menyatakan dengan jelas di dalam Al-Quran bahawa DIA tidak akan sekali-kali menguji hambaNya diluar kemampuan hambaNya. ALLAH mengetahui kita kuat dalam menghadapi ujianNya, oleh kerana itu ALLAH memberikan ujian itu ke atas diri kita. Di sini kita dapat lihat betapa sayang dan kasihnya ALLAH kepada kita sebagai hambaNya. ALLAH menguji seseorang bukan kerana ALLAH benci kepada kita tetapi percayalah ALLAH menguji kita kerana DIA sangat kasih kepada kita. Cuma kita sebagai hambaNya, adakala tidak mampu bertahan dan bersabar dalam menghadapi ujianNya.

Hakikatnya saat ini, saat kita sedang mengecapi bahagia, ada berjuta manusia di luar sana yang sedang dihujani ujian atau dihimpit pelbagai derita. Ada di kalangan manusia di luar sana yang saat ini sedang diuji dengan kehilangan orang tersayang. Tidak kurang juga ada manusia yang diuji apabila apa yang diingini dan diharapkan tidak terjadi dan diberi.

“ Kenapa aku yang diuji ? “

“ Mengapa aku diuji sebegini ?”

“ Ujian ini sangat berat. Aku tak mampu…”

Mungkin ini adalah antara persoalan dan keluhan yang meniti di bibir atau berlegar di fikiran kita sebagai seorang hamba saat dihimpit dengan secebis ujian. Kadangkala tanpa sedar dan niat kita juga terlanjur marah pada DIA kerana menghujani kita dengan pelbagai ujian.

Tetapi, apabila kita menenangkan diri dan bermuhasabah kembali, tenyata sebenarnya dengan ujian yang diberi kita adalah hamba yang beruntung . Mengapa saya katakan begitu? Kerana ujian hanyalah diberi oleh Allah kepada hamba-hambanya yang terpilih. Hamba-hambanya yang dikasihi dan disayangiNya. Dan jangan kita lupa bersama ujian itu juga ada pertolongan dari Allah sepertimana yang dinyatakan di dalam Al-Quran:

Adakah patut kamu menyangka bahawa kamu akan masuk syurga, padahal belum sampai kepada kamu (ujian dan cubaan) seperti yang telah berlaku kepada orang-orang yang terdahulu sebelum kamu? mereka telah ditimpa kepapaan (kemusnahan harta benda) dan serangan penyakit, serta digoncangkan (dengan ancaman bahaya musuh), sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman yang ada bersamanya: “Bilakah (datangnya) pertolongan Allah?” Ketahuilah sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat (asalkan kamu bersabar dan berpegang teguh kepada agama Allah). ( Al-Baqarah: 214)

Sebagai manusia biasa, kita pastinya tidak akan mampu menjangka bilakah ujian itu akan muncul tiba. Walaubagaimanapun, jika kita mengetahuinya, apalah kudrat kita sebagai seorang hamba yang kerdil lagi penuh dosa untuk menolak ujian-ujian yang bakal menyapa itu. Jika direnungkan kembali, kita semua pastinya pernah dan akan ditimpa ujian dari yang Maha Esa, tetapi saat ujian itu tiba, mampukah kita menjadi manusia yang bersyukur dengan ujian itu dan memandangnya sebagai hadiah pemberian Allah?

Manusia itu sifatnya pelupa, Ada masanya dalam melayari kehidupan di dunia, kita lalai dan leka pada hakikat yang nyata bahwa kita hanyalah hamba DIA yang Esa. Jadi apakah sebenarnya yang mampu membangkitkan manusia dari kelalaian dan kealpaan ini? UJIAN. Ya, Ujian. Ujian atau mehnah yang menjengah dalam kehidupan kita itulah sebenarnya yang mampu mengejutkan kita dari mimpi dunia yang panjang.

Allah Tuhan yang Maha Mengetahui. Mungkin tanpa ujian-ujian dan dugaan yang dikirimkan khas oleh DIA untuk kita, kita masih lagi menjadi seorang hamba yang hanyut dan lemas dalam lautan kelalaian. Apa yang paling utama sebenarnya adalah “ hadiah ” itu dikirimkan oleh Allah bertujuan untuk menilai sejauh mana keimanan kita terhadapNya sepertimana yang dijelaskannya di dalam Al-Quran:

Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: “Kami beriman”, sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cubaan)? (Al-Ankabut: 2)

Justeru, marilah kita sama-sama bermuhasabah dan menilai kembali segala prasangka buruk yang mungkin pernah bermain di fikiran kita saat kita diuji. Inilah saatnya bagi kita, saya dan anda yang sedang membaca, merubah fikiran kita dan mula memandang ujian-ujian yang telah dan akan kita lalui sebagai sebuah ‘ hadiah’ dari Allah dan bukan lagi satu bebanan. Apabila kita benar-benar menyedari hakikat ini, maka kita akan menjadi seorang hamba yang bersyukur dengan segala ujian yang diberi.

Pembaca yang dikasihi oleh Allah,

Jika anda saat ini sedang diuji, ingin saya sampaikan sesungguhnya bersyukur dan berbahagialah anda kerana

UJIAN itu HADIAH dari ALLAH

MUSLIM BUKAN TERORIS

Muslim adalah teroris?

Siapakah yang memulai Perang Dunia 1?
Muslimkah?

Siapakah yang memulai Perang Dunia 2?
Muslimkah?

Siapa yang menjatuhkan nuklir di Nagasaki?
Muslimkah?

Siapa yang membunuh hampir 20 juta orang aborigin di Australia? Muslimkah?

Siapa yang membunuh lebih dari 100 juta jiwa orang Indian di Amerika Utara? Muslimkah?

Siapa yang membunuh lebih dari 50 juta jiwa orang Indian di Amerika Selatan? Muslimkah?

Siapa yang menjadikan 180 juta warga afrika sebagai budak dan membunuh 77% diantaranya?
Muslimkah?

Ketika amerika merenggut 1 juta jiwa (bahkan lebih) di Iraq demi minyak, bukan Teroris?!

Disaat pasukan Serbia memperkosa wanita di Kosovo/Bosnia, bukan Teroris?!

Rusia yang membunuh 200.000 orang Chechnya dengan bom, bukan Teroris?!

Ketika Yahudi mengusir jutaan warga Palestina dan mencuri tanah mereka, bukan Teroris?!

Ketika drone Amerika membunuh banyak keluarga di Afghanistan / Pakistan, bukan Teroris?!

Ratusan ribu warga Suriah dibunuh Rezim Assad, Jutaan lainnya terasingkan, kehilangan keluarga dan tempat tinggal, bukan Teroris?!

Dan ketika Kaum Muslimiin berbondong-bondong berusaha mensupport dan membela kaum- kaum tertindas baik dengan harta maupun perlawanan, maka langsung dianggap TERORIS?!

Kegilaan macam apa yang sudah menggerogoti pikiran Umat Manusia hari ini?